Saat Manajer PLN Jadi Guru Tamu di Berlian School

PWMU.CO – Bagaimana jika ‘petinggi’ PLN menjadi guru untuk mengajarkan langsung seluk-beluk soal kelistrikan?

Pertanyaan itu terjawab saat Manajer PLN Area Gresik Paultje Mangundap menjadi guru tamu dalam program “PLN Mengajar 2018” di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik alias Berlian School, Jumat (4/8/18).

Jawaban datang dari Kepala Berlian School M Nor Qomari. “Ini suatu kesempatan yang baik. Anak-anak bisa menimba langsung seputar kelistrikan,” ujarnya.

Dia berharap, dengan kegiatan ini para siswa dapat menggunakan listrik lebih aman dan evisien untuk kehidupan mereka.

Ustadz Ari, sapapannya, juga beruntung sebab Berlian School adalah satu dari dua sekolah di Gresik yang disambangi program ini. “Kita salah satu sekolah yang mendapat program PLN Mengajar 2018,” ucapnya bangga.

Siswa kelas V yang menjadi ‘murid-murid’ dadakan pimpinan PLN Gresik itu terlihat antusias. Itu yang membuat ‘guru’ tamu kuwalahan saat menjawab soal-soal  listrik yang disampaikan.

Seperti yang ditanyakan Ryan Arif siswa Kelas V Tabligh, “Bagaimana proses terjadinya konsleting arus listrik yang mengakibatkan kebakaran?” Tentu saja tidak sulit bagi Paultje Mangundap menjawab soal itu.

Kepada PWMU.CO,  Paul—sapaannya—mengatakan, PLN Mengajar 2018 merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan pemanfaatan listrik kepada siswa-siswi sejak dini.

Menurut dia, program tersebut bertujuan mengenalkan PLN lebih dekat dengan para siswa. Sebab, menurutnya pada usia seperti mereka, harus mengerti bagaimana listrik mengalir ke rumah-rumah dan bahayanya penggunaan listrik jika tidak sesuai dengan prosedur PLN.

“Anak-anak sedini mungkin harus tahu bagaimana listrik bisa mengaliri rumah-rumah, ke sekolah serta proses awal adanya listrik. Setelah tahu, maka mereka akan dapat mengimplementasikan dengan bisa hemat listrik,” ungkapnya.

Paul menjelaskan, kegiatan PLN Mengajar merupakan program yang serentak dilaksanakan di Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. “Program ini kita lakukan satu semester satu kali,” tambahnya. (Nuzula)