PWMU.CO – Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah Sang Surya yang mengawali pembukaan Muhammadiyah Education Awards (ME Awards) 2018, di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (8/8/18), terasa istimewa.
Pasalnya dua lagu itu dibawakan secara profesional oleh Paduan Suara Kolosal (Pusaka) Muhammadiyah, yang merupakan gabungan kelompok paduan suara dari dua SMA Muhammadiyah 2 (Smamda). Yaitu Parasmuda yang berasal dari Smamda Surabaya dan Smamda Voice dari Smamda Sidoarjo.
Meski berasal dari dua sekolah yang berbeda, 100 siswa yang tegabung di dalamnya berhasil berkolaborasi dengan apik. Penonton pun memberikan standing applause alias bertepuk tangan sambil berdiri, sebagai tanda apresiasi yang tinggi.
Joko Mulyono, salah satu pembina Parasmuda, mengatakan, jika persiapan yang dilakukan sangat singkat. “Baru kemarin kami latihan bersama dan geladi bersih di lapangan helipad UMM,” ujarnya.
Pria 72 tahun yang kelihatan masih energik itu juga menambahkan, jika sebenarnya kedua tim paduan suara sudah sering bertemu. “Kami sering tampil di Tugu Pahlawan dan Gedung Grahadi dalam even kenegaraan,” ungkapnya.
Namun, menurutnya, baru di pembukaan ME Awards 2018 kedua tim bisa tampil bersama di acara Muhammadiyah. “Alhamdulillah, inisiatif dari kami dapat persetujuan dari Bu Arbaiyah Yusuf (Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim),” tambahnya.
Berkolaborasi dan bekerjasama antara dua tim sekolah yang berbeda juga tidak terlalu sulit. Sebab, keduanya pernah tampil bersama dan juga menjunjung sikap profesional.
“Kami mengutamakan profesionalitas, meski latihan berjalan singkat dan hanya berlangsung dua jam-dua jam,” ujar Juliarto Joedi W, pembina Smamda Voice.
Menurut pria 59 tahun yang berhasil mengantarkan tim paduan suara Smmada berjaya di Singapura itu, pembina dari kedua tim cukup menyodorkan partitur pada para anggota paduan suara. “Mereka sudah terlatih dan saling memahami,” ungkapnya.
Hal tersebut diamini sang dirigen, Adhifaricho Putra Hardana, pria 20 tahun yang juga merupakan alumni dari tim paduan suara Smamda Surabaya. Menurut Richo, panggilannya, tidak sudah untuk memimpin 100 anggota yang terdiri dari 20 pemain orkestra dan 80 paduan suara.
“Ini angkatan pertama dan penampilan pertama di hadapan peserta yang dari Muhammadiyah. Alhamdulilah berjalan lancar,” ungkapnya.
Setelah ini dia berharap, agar Pusaka Muhammadiyah tidak hanya berisikan tim yang berasal dari dua sekolah Muhammadiyah. “Kami bermimpi, bisa menampilkan gabungan tim paduan suara dari tingkat TK hingga universitas, dengan beragam alat musik,” ucapnya. (Darul)
Discussion about this post