PWMU.CO – Banyak cara menyenangkan untuk memberikan pengetahuan tentang keberagaman budaya Indonesia kepada siswa sekolah dasar. Seperti yang dilakukan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) dalam acara puncak tema “Indahnya Kebersamaan”, Senin (20/8/18).
Kegiatan yang diikuti seluruh siswa dan guru kelas IV tersebut berlangsung meriah, apalagi Exchange Participant (peserta pertukaran) asal Rumania Georgiana Illeana Marian turut hadir.
Kegiatan diawali dengan tarian ‘Indonesia Menari’ oleh siswa dan guru kelas IV. “Dalam satu tarian ini sudah mewakili tarian dari enam propinsi di Indonesia, yakni Sumatera, Kalimantan, Papua, Betawi, Bali, dan Sulawesi,” ujar Athiq Amiliyah SPd, salah satu guru kelas IV.
Athiq mengatakan, konsep acara ini adalah Unity in Diversity, maksudnya berbeda-beda tetapi tetap satu. “Puncak tema digelar agar siswa dapat lebih mensyukuri keberagaman yang dianugerahkan Allah kepada bangsa Indonesia,” jelasnya.
Setelah penampilan tari Nusantara, Georgie—sapaan akrab Georgiana Illeana Marian—memaparkan budaya Rumania. Ia menampilkan beberapa slide tentang negara asalnya, makanan khas, tarian, tempat wisata bersejarah, hingga pendidikan di negaranya.
Selain itu, siswa kelas IV juga memperkenalkan berbagai macam makanan khas daerah tertentu yang mudah didapat di lingkungannya. Mereka menghidangkan appetizer (hidangan pembuka), main course (menu utama), hingga dessert (hidangan penutup) khas Indonesia.
“Stan Makassar menyediakan es pisang ijo, barongko, buras, panada, mie tie-tie, dan coto Makassar. Stan Kalimantan Selatan menyediakan lontong soto Banjar dan ikan patin bakar,” jelas Koordinator Kesiswaan Sri Isna Wardhani SPd.
Tak hanya itu, lanjut Isna, ada juga stan Yogyakarta yang menyajikan bakmi Jawa, gudeg, sate angkringan, bakpia, teh tubruk gula batu, dan wedang ronde. “Stan Jawa Tengah yang menyediakan tahu bakso, lumpiya, ronde royal, dan yangko yang juga langsung ludes diserbu pengunjung,” ungkapnya.
Deretan stan lainnya juga ada dari Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Bali, Yogyakarta, Aceh, dan DKI Jakarta.
Tak hanya menyajikan, anak-anak juga menjelaskan kepada setiap pengunjung, termasuk Georgie, apa saja nama makanan tradisional yang dihidangkan stan masing-masing serta bahan dasarnya.
“Saya tadi menjelaskan makanan khas Madura, ada sate, soto, dan bebek Madura,” ujar Gadiza Aura Brilliant, siswa kelas IV Eropa.
Kepada PWMU.CO, Diza—sapaan Gadiza Aura Brilliant—mengakui senang dengan kegiatan puncak tema ini. “Akhirnya tahu langsung makanan khas tiap daerah, gak cuma gambarnya saja. Indonesia itu kaya!” ujarnya tersenyum.
Keberagaman budaya Indonesia termasuk kekayaan kulinernya juga dirasakan Georgie. “I think Indonesian culture is good. Indonesia has traditional dances and food in every region,” ujarnya. Dari kegiatan ini, Georgie jadi tahu bahwa Indonesia mempunyai tarian dan makanan khas di setiap daerah.
“I really enjoyed it!” ungkapnya sangat menikmati kegiatan tersebut.
Usai berkeliling tiap stan dan mencicipi makanan khas yang disajikan, Georgie mengapresiasi siswa kelas IV yang bisa menjelaskan dengan baik menu yang disajikan serta bahan dasarnya. “This is very impressive. All students explained well the menu presented and the basic ingredients,” ujarnya.
Baginya, ini seperti keliling Indonesia. “I feel, I have traveled around Indonesia,” ungkapnya sambil tertawa. (Vita)
Discussion about this post