PWMU.CO – Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang 1 Surabaya kembali menggelar Math In House Training (MIHT) #8, selama tiga hari, Jumat-Ahad (7-9/8/18).
Kegiatan yang digagas oleh Read1 Institute milik Presiden Direktur KPM sekaligus pelatih Olimpiade Matematika Internasional Ridwan Hasan Saputra ini berlangsung di Namira Hotel Surabaya, Jalan Wisma Pagesangan Nomor 203 Surabaya.
Dari 53 siswa peserta pelatihan ini, sebanyak 14 siswa diantaranya dari sekolah Muhammadiyah, baik SD maupun SMP di Jawa Timur. Sekolah-sekolah Muhammadiyah tersebut adalah SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, SD Muhammadiyah 4 Surabaya, SD Muhammadiyah 20 Surabaya, MI Muhammadiyah Gedeg Mojokerto, SD Muhammadiyah Ikrom, dan SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik.
Kepala Divisi Pelatihan KPM Jawa Timur Agung Arimurti mengatakan, MIHT ini hanya diselenggarakan oleh KPM Pusat di Bogor dan KPM Cabang 1 Surabaya. “Program ini sebagai ajang pelatihan Matematika menuju olimpiade nasional dan internasional. Juga untuk menyiapkan anak-anak menuju Challenge for Future Mathematician (CFM) 2018,” ujarnya.
Agung, sapaannya, menjelaskan peserta MIHT 2018 terdiri dari Kelas Middle (III-IV) sebanyak 25 siswa, Kelas Upper (V-VI) sebanyak 10 siswa, dan Kelas Junior (VII-VIII) sebanyak 18 siswa. “Tenaga pengajar yang kami siapkan untuk Kelas Middle ada 3 guru, Kelas Upper sebanyak 1 guru dan 1 pendamping, serta 2 guru untuk kelas Junior,” paparnya.
Soal-soal yang akan dibahas dalam MIHT 2018 ini, lanjut Agung, berupa Matematika Nalaria dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. “Kebetulan untuk tahun 2018 ini, Indonesia menjadi tuan rumah CFM. Insyaallah akan dilaksanakan di Bogor, 27-30 Oktober nanti,” jelasnya.
Di hadapan seluruh peserta dan orangtua, Agung menekankan hal paling penting dari MIHT 2018 ini. “Di sini, anak-anak todak sekadar belajar Matematika, tapi disiplin ibadah juga kami tekankan. Seperti mengaji, salat berjamaah, dan salat tahajud,” kata dia.
Selain itu, lanjutnya, ada juga materi suplemen seperti motivasi belajar serta eksplorasi dan permainan matematika. “Kami juga mengadakan pre test, post test, serta evaluasi dan rapor MIHT,” tambahnya.
Agung bersyukur MIHT ini diikuti peserta dari berbagai daerah, bahkan di luar Jawa Timur. “Terima kasih atas kepercayaan orangtua. Alhamdulillah, pesertanya ada dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kediri, Mojokerto, Jombang, Malang, dan Semarang,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Agung meyakinkan orangtua supaya tidak khawatir dengan putra-putrinya. “Insyaallah kami akan adakan patroli tiap malam dan membangunkan anak-anak saat tahajud. Ini sudah menjadi tugas kami mengawal ibadah anak-anak,” tegasnya. (Vita)
Discussion about this post