PWMU.CO – Silaturahmi dan konsolidasi kemitraan usaha retail Tokokita oleh Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik, berlangsung meriah, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Kamis (13/9/18).
Hadir dalam acara itu Bambang Wijonarko—Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menyampaikan konsep usaha tanpa modal dengan sistem retail, Direktur Halal Retail Indonesia (HRI) itu memukau perhatian 43 kader Aisyiyah dari berbagai Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) di Kabupaten Gresik.
“Emak-emak itu mempunyai kekuatan yang luar biasa kalau diajak berbicara tentang cara mendapatkan uang. (Meski) kehadirannya grameni (bikin ramai) tapi temen (bersungguh-sungguh). Dari pada laki-laki yang banyak bertanya tapi ujungnya urung (membatalkan). Terlalu banyak pertimbangan untuk mengambil keputusan,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan peserta.
Dia menjelaskan, prinsipnya HRI menawarkan bisnis berbasis retail dengan sistem konsinyasi. “Dengan sistem ini, Njenengan tidak perlu keluar modal. Barang pasti laku karena kami ikut memasarkan produk. Risiko kerusakan produk ada pada kami. Bagian survey dan promosi ada pada HRI,” jelasnya.
Menurut dia, kekuatan perekonomian yang bisa digerakkan oleh Persyarikatan adalah dengan bergabung di Tokokita.com, toko online komunitas ber-tagline: “Belanja Halal dan Berkah”.
Tokokita, ujarnya, memiliki konsep kemitraan dengan pengusaha Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Utamanya amal usaha Muhammdiyah (AUM) dan amal usaha Aisyiyah (AUA),” ucapnya.
Dia menyampaikan, Tokokita menerapkan sistem konsinyasi, harga kompetitif, franchise fee dan royalty fee, gratis pelatihan dan pendampingan, IT teritegrasi dengan sistem online. “Syaratnya mudah, harus muslim dan semua produk halal,” tegasnya.
Menjawab tanggapan Eulis Saadah dari PCA Driyorejo tentang mimpinya memiliki toko atau usaha yang dikelola Aisyiyah, Bambang menegaskan perlunya ikhtiar. “Sudah saaatnya Njenengan bangun dari tidur. Jangan bermimpi saja. Kapan akan terwujud memiliki toko kalau kita bermimpi thok,” jawabnya yang disambut gelak tawa ibu-ibu yang hadir.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof ZainuDdin Maliki yang turut hadir dalam acara tersebut pun menekankan pentingnya memiliki mental pengusaha.
“Kalau bermental pengusaha, kita tidak akan menemukan jalan buntu. Semua jalan terbuka menjawab kesulitan termasuk soal modal usaha. Sebera pun besarnya jika dipandang dari otak pengusaha akan bernilai kecil,” ungkapnya.
Menurutnya, mental pengusaha berbeda dengan mental pegawai. “Kita akan menghitung uang sekali saat menerima gaji dan digunakan untuk membayar tagihan-tagihan dan habis,” ujar bakal calon anggota DPR RI Dapil IX Gresik-Lamongan dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Acara ditutup dengan yel-yel “Tokokita Jadi!” Beberapa emak-emak pun membuktikan dengan pendaftaran kemitraan secara langsung.
“Ini adalah bentuk keseriusan ibu-ibu Aisyiyah untuk berjihad ekonomi melalui AUA atau mandiri. Selanjutnya semua akan dikoordinir oleh MEK PDA Gresik,” kata Iffah Nurdiyani, Ketua MEK PDA Gresik. (Agustine)
Discussion about this post