
Penyuluhan pengasuhan bayi di BKB Desa Tanggul Kulon Jember.
PWMU.CO-Setelah diresmikan September lalu, Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dan Nasyiatul Aisyiyah mengadakan acara parenting bertajuk Emosional Demonstrasi (Emo Demo) di Desa Tanggul Kulon Jember, Jumat (5/10/2018).
Narasumber oleh Bunda Ustwatun Khasanah dan tim dari kader Emo Demo. Materi yang disampaikan tentang pola asuh bayi dan kesehatan ibu.
Bunda Uswatun menjelaskan pentingnya asupan ASI yang harus diberikan pada bayi tanpa makanan pendamping lainnya. ”Ibu-ibu Desa Tanggul Kulon ada yang belum mengetahui informasi ini. Masih ada kebiasaan memberi makanan selain ASI padahal usia bayi belum genap enam bulan,” tuturnya. Makanan yang biasa diberikan bayi seperti nasi tim dilembutkan dengan pisang.
Besarnya perut (lambung) bayi saat masih usia satu hari sampai satu minggu juga menjadi bahasan. Ternyata ukuran perut (lambung) bayi usia sehari sebesar kemiri. Sedangkan perut bayi usia seminggu sebesar telur ayam. ”Jadi tidak mungkin diberikan makanan lain selain ASI,” tandas Uswatun.
Dia juga menjelaskan kualitas ASI eksklusif dan susu formula. ”Bayi yang kenyang susu ASI lambungnya penuh dan terserap seluruhnya oleh tubuh,” kata dia menjelaskan. ”Bayi yang diberi tambahan susu formula tetap tidak kenyang saat malam hari. Susu formula tidak seluruhnya diserap tubuh.”
Pada saat sesi tanya jawab dibantu bidan Ani menjawab pertanyaan dari peserta. “Bagaimana jika susu ibu tidak bisa keluar saat pertama kali baru melahirkan, terapi apa yang bisa dilakukan di rumah?” tanya Yuli Cindy.
Bidan Ani menjawab, jika tidak keluar sama sekali, bayi tetap disusui per dua jam meskipun tidak keluar. ”Bayi baru lahir sebenarnya belum terlalu membutuhkan asupan karena masih memiliki cadangan makanan saat di perut ibu. Biasanya jika terapi ini rutin dilakukan tidak sampai dua hari ASI akan keluar dengan catatan ibu bayi konsisten menyusuinya.”
“Jika bayi tidur gimana, Bu?” lanjut Cindy bertanya.
“Bayi memang tidur terus. Makanya harus dibangunkan dengan cara ditepuk-tepuk halus. Kemudian disusui,” jelas Bidan Ani.
Zaman sekarang ibu bekerja pun bisa memberikan ASI eksklusif, sambung Ani, minimal enam bulan. Maksimal dua tahun. Kalau tidak bisa langsung menyusu ke ibunya bisa dipompa, disimpan dan disusukan oleh pengasuhnya.
Dia mengingatkan, pemberian ASI tanpa makanan lain seperti pisang, sufor atau lainnya selama 180 hari atau enam bulan pertama kelahiran. Selepas enam bulan boleh dengan makanan pendamping yang sudah ditentukan takarannya. (Dyah)
Discussion about this post