PWMU.CO – Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
Kutipan dari nasihat panjang Imam Syafi’i tentang mulianya orang yang berilmu itu adalah salah satu penyemangat Hadiyatan Wasilah dalam menuntaskan belajarnya di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Bahkan, bukan sekadar lulus, cewek yang biasa dipanggil Diyah itu berhasil menjadi peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi dengan skor 3,90 pada Wisuda Sarjana XXXIII UMG Periode Genap 2017-2018 di GOR Tri Dharma PT Petrokimia Gresik, Ahad (7/10/18).
“Penat dan lelah mungkin agak sedikit memberatkan dalam mengikuti perkuliahan di kampus. Namun hari ini saya dapat menyelesaikan berbagai kesulitan itu,” ujar Diyah yang pantang menyerah dan tak kenal lelah saat kuliah di Program Studi Pendidikan Agama Islam UMG.
Bagi anak pasangan Sumaryono-Nur Laila yang buka toko jajanan khas Gresik di Jalan Sindujoyo ini, pada gelar dan prestasi yang telah diraihnya itu melekat beban dan tanggung jawab di pundaknya selama hayat masih dikandung badan.
“Kita tinggal memilih, mau dikemanakan ilmu yang kita miliki. Apakah hanya sebatas formalitas gelar atau dapat memberikan manfaat bagi sesama,” ungkapnya.
Untuk memperbesar kemanfatannya dirinya itu, ustadzah di TPQ Masjid Kampus KH Faqih Oesman UMG ini berencana memperdalam ilmu agama di Markaz Tahfidh Almanar Universitas Muhammadiyah Surakarta.
“Insyaallah enam bulan atau paling lama setahun tahun di Solo. Setelah itu, jika ada rezeki saya ingin melanjutkan di Program Pascasarjana Mahad Aly Mendungan Pabelan Surakarta,” jelasnya.
Dyah berprinsip, apapun profesi yang digelutinya harus dapat memberi manfaat pada masyarakat. “Apapun nanti yang kita geluti setelah ini entah menjadi politikus, guru, pegawai, ataupun wiraswasta, pastikan kita dapat bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Diyah melanjutkan, “Kita harus menjadi lulusan yang dirindukan masyarakat, di mana pun jejak kaki kita melangkah, manfaat tersebar dan kebaikan mengakar.”
“Tanamkan dalam hati dan jiwa kita, seperti sabda Nabi Muhammad SAW ‘Khairunnas anfauhum linnas”. Bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.
Dalam sambutan usai pemberian penghargaan oleh Rektor UMG Prof Dr Setyo Budi MS, Diyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada rektor, dekan, kaprodi dan seluruh jajarannya, yang telah membimbing, membagi pengetahuan, mengarahkan selama menimba ilmu di kampus UMG.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada wali wisudawan wisudawati, atas kasih sayang dan doa-doa setiap waktu, serta dukungan moril dan materil untuk kami,” tuturnya.
Semoga, sambungnya, dengan diwisudanya kami hari ini dapat menjadi sedikit hadiah dan penawar letih yang ayah dan bunda kerahkan serta perjuangkan demi mengikhtiarkan sebaik-baik kehidupan untuk kami. “Jazakumullah ahsanal jaza,” ucapnya.
Sukses Diyah! (Tsalis)
Discussion about this post