PWMU.CO – Relawan medis Muhammadiyah Jawa Timur asal Rumah Sakit Ahmad Dahlan Kediri terus bergerak memberikan pelayanan kesehatan kepada warga korban gempa dan likuifaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sore itu, Rabu (17/10/18), relawan medis yang beranggotakan dr Satria Candra (dokter), Didik Bahrur Rokhim, Zainul Arifin dan Johan Iskandar Pradana (perawat) melakukan pengobatan kepada 36 pasien di Desa Watunejo Bawah, Sigi Biromeru, Sigi, Sulteng.
Desa tersebut lokasinya berjarak 5 kilometer dari pos pelayanan (Posyan MDMC) Indonesia yang didirikan di halaman Masjid Asy Syuhada Dusun Satu, Desa Sidera, Sigi Biromeru, Sigi.
Zainul menceritakan, asal muasal melakukan pelayanan kesehatan ke desa tetangga Posyan MDMC Indonesia tersebut.
Awalnya, ada pasien asal Desa Watunejo Bawah yang berobat ke Posyan MDMC Indonesia itu. Pasien yang bernama Abdul itu memeriksakan kondisi kesehatannya di siang harinya.
“Nah, pasien tersebut menginformasikan ke kami bahwa banyak warga di desanya yang belum mendapat pelayanan kesehatan. Salah satu faktornya adalah ketiadaan relawan medis di sana,” tutur Zainal saat dihubungi PWMU.CO, Kamis (18/10/18) pukul 09.00 WIB.
Mendapati informasi itu, selepas shalat Ashar, relawan medis asal RSAD Kediri pun berangkat dari Posyan MDMC Idonesia menuju desa yang dimaksud itu. Mereka pun berangkat ke lokasi menggunakan sepeda motor.
Zainul menerangkan, beberapa kendala harus dihadapi oleh relawan. Di antaranya terkendala jarak yang cukup jauh dan akses jalan, ditambah medan yang cukup sulit dilalui. Relawan pun harus melewati pematang sawah dengan kondisi jalan becek, tidak rata, sempit dan lainnya.
Meski begitu, Zainal mengaku bersyukur bisa tiba dengan selamat di desa tersebut. Juga bisa memberikan pelayan kesehatan kepada warga.
“Alhamdulillah, kedatangan kami disambut baik oleh warga. Kami bisa melayani 36 pasien yang benar-benar memerlukan pengobatan,” tuturnya.
Ia berharap, pihaknya bisa terus memberikan pelayanan kesehatan kepada warga korban gempa, tsunami dan likuifaksi. Terutama warga yang kondisinya masih terisolasi.
“Insyaallah, tim medis RSAD Kediri siap memberikan pengobatan kepada warga yang membutuhkan. Kapanpun dan dimanapun itu,” tegasnya. (Aan)