PWMU.CO-Kiki Delia (20), aktivis yang menjadi ujung tombak pergerakan IPM Ranting Junganyar, Socah, Bangkalan setelah berjuang melawan penyakit lupus akhirnya meninggal dunia di RSUD Dr Soetomo, Kamis (25/10/2018) pukul 06.00.
Rabu kemarin kondisinya tengah kritis dan hilang kesadaran sehingga dia dirawat di ruang ICU (Intensive Care Unit). Sebelumnya tidak ada tanda Kiki sakit parah. Baru tiga hari lalu diketahui dia terkena lupus ketika dokter memeriksanya saat opname di rumah sakit.
Dia anak yatim piatu yang tinggal bersama kakeknya yang bekerja sebagai nelayan. Kemiskinan membuat penyakitnya tidak mendapatkan pengobatan yang memadai.
Kabar duka pagi tadi itu menyentak rekan-rekan aktivis IPM Bangkalan. Kiki dikenal sebagai penggerak organisasi ini di Socah.
“Mbak Kiki adalah panutan kami. Orang yang membuat kami berjuang dan merawat Muhammadiyah di sini. Semoga Mbak Kiki menjadi wanita penghuni surga,” tandas Elen, salah satu kader IPM setempat.
Kondisi ekonomi yang terbatas dan tanggung jawab membiayai adik-adiknya menjadikan Kiki putus kuliah studi D2 Bahasa Arab di Ma’had Umar bin Khattab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dia harus membantu kakeknya mencari teripang di laut.
Ketika dia jatuh sakit membutuhkan biaya pengobatan sangat besar. Seluruh kader IPM Socah dan Bangkalan membantunya dengan menggalang dana sebagai bentuk solidaritas. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 20 juta untuk biaya perawatan dan membeli trombosit. Namun yang terkumpul baru Rp 4 juta sehingga masih mempunyai pinjaman.
“Mengingat semua perjuangan dakwah Islam di desa terpencil, kami berharap Kiki mendapat apresiasi atas semua jasanya dari seluruh elemen Muhammadiyah,” kata Ketua Umum PD IPM Bangkalan Bustomi.
Utang yang harus dilunasi keluarga sebesar Rp 15 juta. Keluarga sangat membutuhkan bantuan untuk melanjutkan hidup dua adik Kiki yang masih duduk di bangku SMP. Donasi dapat dikirim ke Rekening BRI 610601021929538 atas nama Isrotul Sukma. Atau bisa menghubungi nomer 082333327772. (Iis)
Discussion about this post