PWMU.CO-Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PWM Jatim terus memacu gerakan untuk mencapai sebuah kemandirian Persyarikatan. Gerakan kemandirian bisa menghidupkan mesin politik.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua LPCR PWM Jawa Timur H Nugraha Hadi Kusuma MSi dalam kajian Ideopolitor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lamongan di Aula Hotel Elresas Lamongan, Selasa (30/10/2018) malam.
Nugraha menyampaikan, lahirnya LPCR sebagai lembaga buffer melalui muktamar Muhammadiyah tahun 2005. Pada 2015 sudah terjadi peningkatan lahirnya cabang 60 persen dan ranting 80 persen.
“Tidak hanya itu LPCR juga mempunyai peran yang cukup penting bagi pengambilan kebijakan pemerintah mulai dari pemerintah desa melalui pimpinan ranting. Ikut dalam penyusunan Alokasi Dana Desa misalnya,” ujar Nugraha.
Dijelaskan, dengan memenuhi enam aspek yaitu pembinaan jamaah, kepemimpinan organisasi, manajemen, pemberdayaan ekonomi, amal usaha yang unggul, dan keaktifan Angkatan Muda Muhammadiyah serta daya pengaruh untuk masyarakat.
Berdasarkan aspek itu, menurut Nugraha, Jawa Timur dua kali telah dinobatkan menjadi Cabang Unggul tingkat nasional. Pertama, tahun 2016 PCM Babat sebagai Cabang Unggul nomor satu nasional dan kedua, tahun 2018 PCM Sepanjang.
“Kemandirian gerakan cabang dan ranting ternyata bisa menghidupkan mesin politik,” kata ketua tim pemenangan jihad politik Muhammadiyah Jatim itu. (Uzlifah)
Discussion about this post