PWMU.CO – Kiprah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam aktivitas penanggulangan kebencanaan di Indonesia mendapat apresiasi dua Kementerian Republik Indonesia sekaligus.
Penghargaan pertama diterima MDMC dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI sebagai ormas terbaik dalam penanggulangan kebencanaan tahun 2018, di Hotel Redtop, Jakarta, Selasa (6/11/18).
Kedua, penghargaan diterima MDMC dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI sebagai lembaga atau organisasi yang berperan aktif dalam penanggulangan bencana bidang kesehatan di Indonesia, (5/11/18).
Budi Santoso, Ketua MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menerima penghargaan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam aktivitas menolong warga korban gempa bumi di Lombok, NTB.
“Kami sampaikan terima kasih pada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, MPKU PWM Jatim, Lazismu, Majelis Dikti PPM, Direktur RS Muh-Aisyiyah, Pimpinan PTM, PTA , Pimpinan Stiekes Muh-Aisyiyah yang telah mendukung dan mengerahkan sumber dayanya dalam satu komando OMOR (one Muhammadiyah one respon),” katanya ketika dihubungi PWMU.CO, Kamis (8/11/18).
Ia juga mengapresiasi, peran serta para relawan medis Muhammadiyah khususnya, dan relawan lain pada umumnya, yang telah mengabdikan diri membersamai warga terdampak bencana di NTB dan Sulteng. “Jazzakumullah khairan katsira jazza,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah Arif Nur Cholis menyatakan, penghargaan yang diraih MDMC adalah kado Milad ke-106 Muhammadiyah.
“Penghargaan ini sesuai dengan tema Milad 106 Muhammadiyah, yakni Ta’awun untuk Negeri,” ujar Sekretaris MDMC Arif Nurkholis ketika dihubungi PWMU.CO, Kamis (8/11/18).
Arif mengungkapkan, pada 20 Mei 2019 mendatang, aktivitas relawan Muhammadiyah terjun dalam penanggulangan bencana genap berusia seratus tahun.
Ceritanya, aksi pertama dari bumiputera yang terorganisir dalam penanggulangan bencana adalah digerakkannya relawan Muhammadiyah dalam PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Kelud pada tanggal 20 Mei 1919.
“Nah, pergerakan kerelawanan Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana yang terorganisir dalam MDMC itu pun mendapat apresiasi dari Mendagri dan Kemenkes RI,” terangnya.
Arif menegaskan, penghargaan diraih atas dukungan dari seluruh pihak di Muhammadiyah. “Tugas MDMC adalah menggerakkan seluruh potensi Persyarikatan untuk kegiatan tanggap darurat bencana, mitigasi bencana, kesiapsiagaan maupun pemulihan,” urainya.
Ia menegaskan, perjalanan menggerakkan seluruh potensi bangsa dalam aktivitas pengurangan risiko bencana masih panjang.
“Semoga ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas dukungan masyarakat, dan bisa menjadi alasan masyarakat luas untuk terus mempercayakan dukungannya kepada kami,” pungkasnya. (Aan)
Discussion about this post