PWMU.CO – Guru Besar Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Prof Sajidan menyatakan keterampilan berpikir kritis dan berfikir kreatif akan terbentuk jika siswa terbiasa dengan active learning yang menekankan komukasi dan kolaboratif.
Hal itu disampaikan Sajidan dalam sesi diskusi acara Rembuk Nasional Forum Guru Muhammadiyah (FGM) di Hotel Lor In Syariah Solo, Sabtu (10/11/18).
Pada kesempatan Sajidan menyampaikan materi “Pemberdayaan keterampilan berpikir tingkat tinggi alias higher order thinking skills (HOTS)”.
Menurut Sajidan, ada bebarapa cara untuk mengembangkan HOTS. Pertama, fokus pada konten pembelajaran. Ia menerangkan, untuk bahan ajarnya harus menarik, berbasis digital, dan penelitian terkini. “Konten adalah hal utama dalam mengembangkan HOTS,” katanya.
Kedua, fokus pada konteks pembelajaran atau bagaimana menyampaikannya. “Materi harus menarik, aktual, dan dengan menggunakan pendekatan saitifik,” paparnya.
Ketiga, fokus pada alat pembelajaran atau tools yang berbasis IT. “Nah, era industri 4.0 menuntut kita untuk adaptif dengan digitalisasi atau berbasis IT,” urainya.
Sajidan mengungkapkan, ada empat probelematika yang mucul pada era industri 4.0 ini. Pertama, adanya konvergensi ilmu pengetahuan. “Sekarang ini pengetahuan tidak lagi harus linier. Nah, anak-anak kita punya potensi untuk itu,” katanya.
Kedua, adanya ledakan informasi dan ketiga adanya otomatisasi atau digitalasi “Kita (guru) harus mengikuti perkembangan zaman atau melek teknologi. Juga harus menguasai penemuan-penemuan baru dan menguasai komunikasi,” pintanya.
Keempat adanya tuntutan produktivitas yang tinggi. “Nah, itu adalah tuntutan pada abad 21,” tegasnya.
Ia mengingatkan, jika pendidikan di sekolah sudah tidak lagi menarik bagi siswa, maka akan kalah dengan hadirnya sekolah baru yang wujudnya virtual learning. “Kalau soal izasah, cukup dengan ikut ujian kejar paket,” terangnya.
Semantara itu, Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Mansur mengungkapkan, sejatinya pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan telah mempraktikan HOTS ketika mengajarkan muridnya dulu.
“Jadi HOTS ini sejatinya bukan barang baru bagi Muhammadiyah. KH Ahmad Dahlan mengajari selalu muridnya ketrampilan berfikir kritis, kreatif, dan komunikatif,” ungkapnya. (Aan)
Discussion about this post