PWMU.CO – Tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak di Jawa Timur membuat Nasyiah mengambil keputusan untuk fokus menggarap keluarga. Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jatim Aini Sukriah dalam Pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) I Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, Sabtu (10/11/18).
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur masih dalam kondisi merah baik di kota besar maupun kecil. Maka Nasyiah memiliki program Samara sebagai solusi mengurangi angka tersebut secara berkelanjutan,” tuturnya.
Bertempat di Hall Meliwis Putih Griya Dharma Kusuma Hotel and Convention, Bojonegoro, Aini—panggilan akrabnya—menjelaskan Samara adalah singkatan dari sakinah, mawaddah, warahmah.
“Ini maksudnya, Nasyiah akan memulai membenahi keluarga menjadi baik sehingga tidak ada kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi. Keluarga dipandang sebagai basis gerakan yang efektif berpengaruh dalam mencegah dan memerangi potensi terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak,” ujar Aini.
Dia berpendapat, kualitas perempuan muda harus ditingkatkan. Perempuan dan anak menjadi penggerak terhadap upaya memerangi kemungkinan terjadinya kekerasan pada diri mereka sendiri.
“Kita punya 21 PAUD, maka menjadi kekuatan bagi kita untuk mendidik perempuan dan anak yang tangguh. Maka, melalui Musykerwil I inilah kita sinergikan kekuatan itu dan meningkatkan kualitas pendidikan perempuan dan anak,” tegasnya.
Musykerwil I Nasyiah Jatim ini diselenggarakan sebagai bentuk kewajiban PWNA Jatim atas amanah yang telah dijalani selama dua tahun pertama, evaluasi dan koordinasi dengan 34 kabupaten dan kota yang hadir. (Ria Eka Lestari)
Discussion about this post