PWMU.CO-SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik mengadakan Manasik Haji, Sabtu (10/11/2018). Seluruh siswa dan guru berpakaian ihram memutihkan lapangan.
Acara ini diikuti sekitar 500 siswa ditambah 79 siswa dari SD Muhammadiyah Menganti, SD Muhammadiyah Wringin Anom dan MIAS. Mereka memadati lapangan dan Pasar PPS Gresik tempat berlangsungnya manasik.
Gema kalimat talbiyah berkumandang disuarakan bersama oleh jamaah saat berangkat dari titik miqat ke lokasi-lokasi yang ditentukan sebagai tempat ritual haji. Misalnya thawaf di Kakbah, sai di Bukit Shafa-Marwah, mabit di Mina, wukuf di Arafah, dan jumrah.
Meskipun cuma manasik, tapi ada yang sungguhan dilaksanakan di kegiatan ini. Saat praktik jumroh Aqobah pada 10 Dzulhijjah, panitia menyembelih kambing di sudut lapangan sebagai perayaan Idul Kurban. Penyembelih kurban tidak berpakaian ihram.
Waka Kesiswaan Irma Sonya Suryana mengatakan, memang dirancang ada penyembelihan kambing untuk mengajarkan kondisi sesungguhnya pada saat musim haji.
“Siswa harus tahu di saat jamaah haji di Tanah Suci sedang jumroh Aqobah, maka para mukimin yang tidak berhaji dan muslim di belahan dunia lain melaksanakan Hari Raya Idul Qurban,” katanya.
Vanya Illona, siswa, mengatakan, selama ini dia pahami jamaah haji juga menyembelih hewan kurban saat berhaji ternyata mereka saat itu sedang jumroh. ” Oh.. jadi paham saya ternyata bayangan saya itu keliru,” ujarnya.
Ketua panitia Luluk Dyah Hermiati mengatakan praktik manasik ini diusahakan seperti aslinya. “Kami buat semirip mungkin dengan kejadian yang sebenarnya, termasuk juga penyembelihan hewan kurban ini,” jelasnya.
Ketika manasik selesai, ritual terakhir adalah tahalul yakni memotong rambut. Untuk potong rambut ternyata banyak siswa mengajukan diri. ”Saya, Ustadzah, siap tahalul!!” Ada 25 anak bersedia rambutnya dipotong.
Ibel, siswa Berlian School, sebutan SDM 2 GKB, yang menjadi volunter tahalul menyampaikan, merasa grogi di awalnya. Ternyata tahalul dibolehkan hanya memotong sebagian rambut bukan seluruhnya. Minimal tiga kali potongan ujung rambut sebagai tanda ritual haji dan umroh selesai. Jamaah boleh melepas pakaian ihram dan terbebas dari semua aturannya. (Sonya, Khoirul Anam)
Discussion about this post