PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat Forum Guru Nasional Pahri MM menyampaikan lima keputusan penting yang dihasilkan Rembuk Nasional Forum Guru Muhammadiyah yang dihelat di Hotel Lor In Syariah Solo, Jawa Tengah pada 9-10 Noveber 2018 ini.
Pertama, FGM adalah organisasi profesi guru Muhammadiyah satu-satunya di semua tingkatan Persyarikatan. “Kalau ngomong organisasi profesi guru Muhammadiyah yang ada cuma FGM. Tidak ada yang lain,” kata Pahri.
Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang, itu kemudian meminta guru Muhammadiyah menjadikan FGM sebagai tenda besar atau payung untuk menjadikan guru Muhammadiyah yang hebat.
“Sepulang dari agenda rebuk nasional ini, daerah yang belum ada FGM-nya segera membentuk FGM, dan setelahnya harus mengadakan kegitan. Jangan setelah terbentuk langsung tidur,” pintanya.
Kedua, penerapan “Edumu” sebagai manajemen sekolah berbasis teknologi Informasi (TI). “Guru sekolah Muhammadiyah harus melek teknologi sehingga syarat akan kemajuan IT,” ungkapnya.
Ketiga, terbentuknya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah Muhammadiyah. Hal itu dimaksudkan untuk menjawab kritik akan rendahnya nilai ujian nasional (UN) yang didapat oleh siswa sekolah Muhammadiyah.
“Ayo kita tebus dan buktikan bisa kita jadi nomor satu pada UN tahun ajaran ini. Jangan puas hanya masuk sepuluh besar, tapi harus jadi nomor satu,” serunya.
Keempat, perlunya penguatan ideologi Muhammadiyah digalakan di sekolah Muhammadiyah. “Jangan sampai sekolah Muhammadiyah hanya dijadikan tempat mampir mereka yang cuma ingin mendapatkan SK guru tetap, dan dipakai untuk sertifikasi. Tapi jiwa dan raganya tidak Muhammadiyah
Kelima, terwujudnya kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Menurut Pahri, kesejahteraan guru Muhammadiyah akan tercapai jika para guru mau kerja keras untuk membesarkan dan memajukan sekolahnya masing-masing.
“Kalau sekolah Muhammadiyah hebat, maju dan muridnya banyak, otomatis kesejahteraan PTK akan bisa diwujudkan,” pungkasnya. (Aan)
Discussion about this post