PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Prof Din Syamsuddin mengatakan kolaborasi Rusia-Dunia Islam dapat menjadi alternatif terhadap penyelesaian masalah peradaban dewasa ini.
Menurut Din, hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa kedua belah pihak memiliki potensi besar baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam—yang jika dipadukan akan menjadi kekuatan efektif dunia.
Din menyampaikan pemikirannya itu pada Pertemuan Tahunan Ke-4 Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam yang berlangsung di Makchkala, Republik Dagestan, Federasi Rusia, Senin (12/11/18).
Sebagaimana keterangan tertulis yang disampaikan Din pada PWMU.CO, Senin (12/11/18) malam WIB, pertemuan dihadiri 40 tokoh dari 22 negara Muslim dan Federasi Rusia.
Pada acara pembukaan hadir Presiden Republik Tatarstan yang juga Ketua Grup Mr Rustam Minikhanov, Presiden Republik Dagestan Mr Vladimir Vasiliev dan Sekjen Grup Ambassador Veniamin Popov.
Din Syamsuddin yang sudah menjadi anggota Grup Visi Strategis sejak 2007 menegaskan, berbagai krisis yang melanda dunia dewasa ini, sejak krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan— yang sejatinya merupakan krisis moral— memerlukan solusi yang tepat dan kolaborasi antaragama dan bangsa.
“Oleh karena itu kolaborasi Rusia-Dunia Islam perlu mengambil bentuk kerja sama nyata dalam berbagai bidang peradaban, baik ekonomi dan perdagangan, pendidikan, budaya, maupun politik dan militer,” ujarnya.
Dia mengatakan, kerja sama itu sudah dimulai baik secara multilateral maupun bilateral antara Rusia dan salah satu negara Islam. “Namun, adalah sangat mendesak untuk ditingkatkan terutama dengan pergeseran geopolitik dan geoekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik dengan munculnya Kawasan Asia Timur,” kata Din.
Secara khusus, menurut Din, kolaborasi Rusia-Dunia Islam perlu mengantisipasi kemunculan China dengan ambisi Belt and Road Iniative-nya. Ambisi tersebut perlu direspon positif dan menghalanginya agar tidak menjadi kekuatan hegemonik baru di dunia.
Dalam kaitan ini, kata Din, hubungan Rusia-Dunia Islam perlu berlanjut pada kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan meningkatkan investasi masing-masing dan dalam bidang pendidikan tinggi terutama dengan saling tukar menukar mahasiswa dan dosen, serta kerja sama dalam bidang pengkajian dan penelitian.
Pertemuan Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam berlangsung setiap tahun dengan tempat berpindah-pindah. Sebelumnya beberapa kali di Moskow, kemudian di Kazan, Grozny City, dan sekarang di Ibu Kotq Dagestan, Makchkala.
Pada kesempatan pertemuan di Makchkala, Din Syamsuddin, yang juga Pengasuh Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, menawarkan beasiswa bagi anak-anak Muslim Rusia untuk belajar ke Sumbawa.
Din menyampaikan, saat ini sudah ada empat santri dari Rusia di antara 46 santri dari berbagai negara. (MN)