• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Mei 21, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

“Matahari di Garis Batas”, Kisah Anak Panti Yang Difilmkan LSBO Ponorogo-ACM Pacitan

Sabtu 17 November 2018 | 15:31
3 min read
58
SHARES
180
VIEWS
ADVERTISEMENT
Salah satu sesi syuting film Matahari di Garis Batas (foto: istimewa/pwmu.co)

PWMU.CO – Juminto, anak kedua dari tiga bersaudara, lahir di Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Anak dari desa yang berbatasan dengan Kabupaten Pacitan ini memiliki cita-cita menjadi seorang dalang kondang dengan dukungan ayahnya.

Akan tetapi, kecelakaan kerja yang merenggut jiwa sang ayah, mengubah arah hidup dan cita-cita anak yang biasa dipanggil Minto ini. Dia harus berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan hidup membantu sang ibu. Cita-citanya menjadi seorang dalang dan pelestari kebudayaan semakin pudar.

Apalagi melihat keadaan lingkungan sekitar yang ternyata masih sangat jauh dengan pemahaman ilmu keagamaan mempengaruhi pola pikir Minto, yang akhirnya mengantarkan dia untuk menuntut ilmu ke Panti Terpadu Tunanetra Aisyiyah Ponorogo.

Kisah di atas adalah petikan sinopsis perjalanan hidup Juminto yang difilmkan dan diproduksi oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo bekerja sama dengan Alisya Computer Multimedia (ACM) Pacitan.

Menurut Agus Koco, pimpinan produksi film yang berjudul “Matahari di Garis Batas” ini dilatarbelakangi oleh keinginan LSBO PDM Ponorogo membuat produksi kreatif yang mengandung misi dakwah Muhammadiyah.

“Kami memandang produksi film di era sekarang tidak hanya berorientasi pada nilai budaya dan hiburan tetapi bisa dikemas dalam rangka membawa misi-misi tertentu. Tentunya di Muhammadiyah adalah misi dakwah,” ujar Mas Agus—begitu biasa dipanggil.

Dengan semangat mencoba dan belajar, Agus Sukoco yang juga Ketua LSBO PDM Ponorogo ini berharap produksi perdana film ini bisa mewarnai dunia dakwah yang lebih menarik dan berkesan.

Anggaran yang sangat minim memaksa Agus Sukoco berpikir bagaimana semua rangkaian produksi film bisa berjalan sangat efektif. “Kita memutuskan membuat narasi film dengan acuan biografi seseorang agar tidak terlalu lama dalam membuat alur cerita,” terangnya.

Agus mengaku Juminto terpilih setelah melalui berbagai kajian dan diskusi. “Kita memilih sosok Juminto karena dia salah satu figur anak muda Muhammadiyah yang memiliki semangat berdakwah luar biasa di Ponorogo.”

Dalam proses pembuatan film ini, selain melibatkan LSBO PDM Ponorogo dan crew ACM juga warga Dusun Ketro Tulakan Pacitan di mana Juminto tinggal. “Penggalian cerita bertemu langsung dengan Juminto berlangsung lima kali pertemuan. Dari situ kita mulai menyusun skenario dan mencari pemeran,” aku Agus.

Pemeran utama dalam film mimpi kecil Juminto adalah Idzhar Dwi Saputro sebagai Juminto kecil, Andri Stiawan sebagai Juminto dewasa, Hariyanti sebagai Eris Hermawati (istri Juminto). Sementara Ali Mustofa, Pimpinan ACM bertugas sebagai narator dan sutradara.

Kepada PWMU.CO, Rabu (14/11/18) Agus juga menjelaskan titik lokasi shoting yaitu: rumah Juminto, SD Ketro Tulakan Pacitan, Puskesmas Pembantu Kecamatan Tulakan Pacitan, Panti Terpadu Tunanetra Aisyiyah Ponorogo, dan kampus Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Sementara, ujar Mas Agus, proses syuting berlangsung dua pekan, (18-30/9/2018). “Pekan pertama proses shooting utama, dan pekanke dua proses syuting penyempurnaan.”

Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembuatan film ini. Salah satunya menurut dia adalah karena sebagian besar aktor belum pernah terlibat dalam pembuatan film. “Lokasi yang sangat jauh dan berada di daerah pegunungan juga menjadi kendala tersendiri dalam proses pembuatan film,” terang Agus.

Agus memastikan film Matahari di Garis Batas akan dilaunching bersamaan dengan resepsi Milad Muhammadiyah ke-106 yang akan digelar di Gedung Kesenian Kabupaten Ponorogo, 20 Nopember 2018 mendatang.

Sementara itu saat dihubungi PWMU.CO lewat WhattAps, Rabu, (14/11/18) Juminto mengaku sedikit kaget karena kisahnya dipilih LSBO PDM Ponorogo untuk di filmkan.

“Sebenarnya saya punya cita-cita memfilmkan perjalanan ini 10 tahun lagi, barangkali kisah ini bermanfaat untuk generasi muda. Dan saya sampaikan itu kepada Mas Agus Sukoco setahun yang lalu,” akunya.

Juminto mengaku dihubungi Agus Sukoco beberapa bulan yang lalu dan diberitahu bahwa kisahnya akan difilmkan. “Kami merasa belum siap dan merasa perjuangan kami belum seberapa dibanding tokoh Muhammadiyah di Ponorogo yang lain. Namun dari PDM mengaku memiliki pertimbangan lain, akhirnya saya setuju.”

Dikisahkan, dari Panti Terpadu Tunanetra ‘Aisyiyah Ponorogo inilah banyak mengubah pola pikir Minto muda tentang kehidupan yang harus ia jalani. Keadaan yang serba terbatas tidak membuat dia patah semangat dan justru memberi banyak pencerahan-pencerahan dan gagasan baru.

Keinginannya yang kuat untuk mengabdikan apa yang telah ia dapatkan di panti tentang ilmu ke-Islaman terhadap masyarakat di kampung halaman, mengantarkannya bertemu dengan Eris Hermawati, seorang perempuan cantik asal Sooko, yang kemudian ia pinang, meskipun banyak yang menentangnya, karena masalah ekonomi.

Sebuah keputusan yang berdampak besar dan memberikan motivasi untuk semakin kuat berjuang. Dia bersama sang istri, yang mengamalkan ilmu yang telah ia dapatkan selama di panti di sebuah TPA di kampung halamannya, mendapatkan reaksi yang kontra dengan apa yang dia harapkan, banyak masyarakat yang menentang.

Berkat dukungan sang istri, ia tak patah berjuang, mereka berusaha dengan segenap keikhlasan, yang akhirnya tahap demi tahap berbuah manis. Hingga, TPA kecil yang mereka rintis, berkembang menjadi sebuah Pondok Pesantren bernama Bidayatus Salam (Bisa).

Dari film ini, Juminto berharap bisa menginspirasi anak muda. Empat pesan Juminto di akhir perbincangan dengan PWMU.CO. Pertama, dalam berdakwah kita harus sabar dalam menghadapi tantangan dakwah, baik internal maupun external.

“Kedua, berdakwah itu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar berfikir berkemajuan, serta saling menerima perbedaan faham dalam keagamaan,” papar dia.

Pesan Juminto yang ketiga, berani keluar dri zona nyaman, mengawali dari 0 persen perjuangan. Dan pesan terakhir Juminto dalam film ini adalah membangun gerakan “Mulih nang Ndeso (kembali ke desa).” (Arifah)

Tags: film MuhammadiyahJumintoMilad MuhammadiyahPDM Ponorogo
SendShare23Tweet15Share

Related Posts

MIM 15 Sooko Ikuti Fit And Proper Test Kepala Madrasah

Sabtu 9 April 2022 | 07:00
40

Fit and proper test kepala sekolah atau madrasah oleh PDM Ponorogo yang juga diikut oleh...

Voucher Belanja Peduli Guru Sambut Awal Ramadhan

Jumat 1 April 2022 | 22:09
35

Penyerahan voucher belanja peduli guru secara simbolis oleh Lazismu Ponorogo. PWMU.CO- Voucher belanja peduli guru...

Bupati Lamongan Resmikan LKS An Nuur di Acara Milad

Rabu 29 Desember 2021 | 15:29
210

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama PCM dan pejabat kecamatan Karanggeneng. PWMU.CO – Bupati Lamongan Dr...

Lomba Paduan Suara Semarakan Milad Muhammadiyah Karanggeneng

Selasa 28 Desember 2021 | 08:13
501

Lomba paduan suara semarakan Milad Muhammadiyah ke-109 di Karanggeneng. Juri lomba Emi Rohmawati (Hilman Sueb/PWMU.CO)...

PDM Enrekang Siap Jadi Tuan Rumah Musywil 2023

Selasa 21 Desember 2021 | 15:28
191

Ketua PWM Sulsel Prof Ambo Asse di acara milad Muhammadiyah Enrekang. PWMU.CO- PDM Enrekang sukses...

Bupati Lamongan Berterima Kasih ke Muhammadiyah, Ini Alasannya

Selasa 14 Desember 2021 | 21:33
1.4k

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam sambutan Milad Muhammadiyah PWMU.CO- Bupati Lamongan berterima kasih kepada jajaran...

Kado Mobil dari Anggota DPR, Begini Komentar PDM Lamongan

Selasa 14 Desember 2021 | 08:46
1.4k

Abdul Mu'ti menyerahkan simbolis kunci mobil dari Zainuddin Maliki kepa Ketua PDM Lamongan Shodikin. (Rahim/PWMU.CO)...

Tim Dinar Voice Mengejutkan Hadirin Milad

Senin 13 Desember 2021 | 22:11
817

Paduan suara Tim Dinar Voice tampil di Milad Muhammadiyah. (Hilman/PWMU.CO) PWMU.CO- Tim Dinar Voice menjadi...

Gerakan Filantropi Model Ini yang Diwujudkan Muhammadiyah

Minggu 12 Desember 2021 | 19:23
445

Ketua PDM Masfu' dan anggota Forkopimda di Milad Muhammadiyah. PWMU.CO- Gerakan filantropi Muhammadiyah diwujudkan dengan...

Cerita Agung Danarto Kenapa Orang Suka Wakaf Tanah ke Muhammadiyah

Selasa 7 Desember 2021 | 06:24
2.1k

Agung Danarto, ketiga dari kiri, di acara resepsi Milad Muhammadiyah PDM Kota Pasuruan. (Dadang Prabowo/PWMU.CO)...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Menjawab Persoalan Derajat Pria-Wanita dalam Pernikahan

    8061 shares
    Share 3224 Tweet 2015
  • Mensyukuri Nikmat Allah di Balik Musibah

    582 shares
    Share 233 Tweet 146
  • Siswa Kelas IX Spemdalas Munaqasah Tahfidh

    551 shares
    Share 220 Tweet 138
  • Tradisi Ikwam Berlian Sajikan Mamin Sehat saat Ujian Sekolah

    411 shares
    Share 164 Tweet 103
  • Hukum Mengucapkan Sayyidina untuk Rasulullah

    4155 shares
    Share 1662 Tweet 1039
  • Umat Islam Ditakut-takuti dengan HTI, Wahabi, dan Radikalisme

    21288 shares
    Share 8515 Tweet 5322
  • UAS dan Yahudi Asia

    257 shares
    Share 103 Tweet 64
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    259 shares
    Share 104 Tweet 65
  • Zakat Fitrah: Mana yang Utama, Dibayar Pakai Makanan Pokok atau Uang?

    1114 shares
    Share 446 Tweet 279
  • Sahkah Puasa jika Sudah Imsak tapi Masih Makan

    1693 shares
    Share 677 Tweet 423

Berita Terkini

Headline

Salurkan Kurban ke Lazismu Dijamin Sehat dari PMK

Sabtu 21 Mei 2022 | 13:50
60

Zainul Muslimin PWMU.CO- Salurkan kurban ke Lazismu dijamin aman, sehat, dan halal di masa sebaran penyakit mulut dan kuku pada...

Read more

Islamofobia dan Tantangan Hijab di Abad 21

Sabtu 21 Mei 2022 | 12:16
99

Daging Sapi Aman, PMK Tak Menular ke Manusia

Sabtu 21 Mei 2022 | 11:20
250

Kemah Latpansar Awali Masuk Sekolah di Smamda

Sabtu 21 Mei 2022 | 08:44
131

Mayoritas dan Minoritas

Sabtu 21 Mei 2022 | 08:14
127

Siswa Kelas IX Spemdalas Munaqasah Tahfidh

Sabtu 21 Mei 2022 | 07:58
1.7k

Ini Bedanya Balasan Berderma Orang Beriman dan Tak Beriman

Sabtu 21 Mei 2022 | 06:40
151

Mensyukuri Nikmat Allah di Balik Musibah

Sabtu 21 Mei 2022 | 05:44
1.8k

Syarat Jadi Imam Shalat dan Hukum Menerima Honor

Jumat 20 Mei 2022 | 23:38
678

Milad Aisyiyah Dirayakan dengan Halal Bihalal dan Tumpengan

Jumat 20 Mei 2022 | 16:55
101
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In