PWMU.CO – Koordinator Nasional (Kornas) Alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Untung Bachtiar menyatakan kader dan pimpinan IPM harus berani mengeksplore pontesi yang dimilikinya untuk bisa sukses menjadi seorang entrepreneur.
Hal itu disampaikan Untung dalam acara Seminar Entrepreneurship Tanwir Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Hall SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Ahad (18/11/18).
Salah satu Direksi PT Insan Berkemajuan Mandiri itu mengatakan, sejatinya kader IPM memiliki cukup modal untuk bisa sukses menggeluti dunia bisnis. Salah satu modal itu adalah besarnya jumlah pelajar Muhammadiyah se-Indonesia.
Kemudian, lanjut dia, rata-rata pelajar Muhammadiyah memiliki daya beli cukup tinggi, punya banyak kebutuhan dan homogen sifatnya.
“Nah, inilah potensial market yang luar biasa dari pelajar Muhammadiyah apabila mau dikembangkan,” paparnya di hadapan ratusan peserta.
Untung menegaskan, nilai dasar menjadi seorang pengusaha adalah dapat manfaatkan kelimpahan rahmat yang diberikan Allah SWT. Ia mencontohkan di laut misalnya, ada potensi Ikan, tumbuhan laut, dan lainnya. Lalu di daratan, bangsa Indonesia dikaruniai tanah yang subur.
“Nah, mereka yang punya mental pengusahalah yang bisa mengeksplore kelimpahan alam anugrah dari Allah SWT itu,” ungkapnya.
Untung kemudian membagikan tiga tips untuk menjadi seorang etrepreneurship. Pertama, memiliki semangat the fighter. Bukan the losser. Kedua, bisa menggunakan karunia otak yang diberikan Allah SWT dengan baik untuk menciptakan inovasi dan karya.
“Ketiga adalah perlu adanya sharing dan promotion untuk kegiatan pemasaran barang kita,” tuturnya.
Ia menyanyangkan adanya persepsi dari kebanyakan masyarakat Indonesia yang mengukur keberhasilan secara linier. “Karena ukuran itulah tidak banyak orang yang mau menjadi wirausahawan.
Masyarakat kita lebih memilih jadi PNS, pekerja, dokter, dosen atau lainnya,” tuturnya.
Padahal, kata dia, data menunjukan hanya satu persen saja kekayaan bisa diperoleh karena warisan. Lalu, kekayaan yang diperoleh dari profesi artis, atlet, penulis, dan lainnya hanya 10 persen. Dan, kekayaan dari profesi CEO top sales cuma 14 persen.
Sedangkan kekayaan yang bisa diperoleh dari profesi bussines owner (pengusaha) 74 persen. “Jadi jangan salahkan tuhan jika kita miskin. Sebab, kita mau jadi kaya atau miskin itu pilihan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Marketing PT Insan Berkemajuan Mandiri Eko Andrianto mengungkapkan, salah satu pentingnya kader IPM menekuni dunia usaha adalah agar bisa mandiri secara finansial.
“Kader IPM tidak bisa lagi cuma menggandalkan proposal untuk mengadakan kegiatan. IPM harus mulai berfikir tentang kemandiriaan organisasi. Nah, itu hanya bisa jika kita punya usah sendiri,” tegas alumnus IPM itu. (Aan)