PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haidar Nashir mengatakan, Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom harus berpijak pada garis-garis besar haluan organisasi, sesuai arah dan gerakan Muhammadiyah.
“Seperti yang tertuang dalam MKCH, yaitu Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah,” ujarnya dalam pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (26/11/18).
“Kepribadian Muhammadiyah juga harus ada di dalam diri Pemuda Muhammadiyah sebagai pedoman perilaku setiap langkah geraknya,” tandasnya.
Haidar menyampaikan 10 pesan kepada peserta Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah. Pertama, beramal tulus ikhlas dan mencerahkan peradaban. “Seperti yang dicontohkan oleh Kiyai Ahmad Dahlan,” tuturnya.
Kedua, memperbanyak kawan dan jaringan silaturahim. “Jangan merasa paling besar sendiri dan tidak membutuhkan kawan lainnya,” katanya.
Ketiga, luas pandangan dan wawasan. “Kalau sudah luas pandangan dan wawasan, akan lebih mudah dalam pergaulan,” tambahnya.
Keempat, bersifat universal dan kemasyarakatan. “Dengan begini bergaul dengan siapapun bisa,” ujarnya.
Kelima, mengindahkan norma hukum, serta mematuhi dan memahami aturan yang ada. “Di manapun kita berada kita harus patuh dan taat pada aturan hukum dan norma-norma di sekitar kita,” tuturnya.
Keenan, amar makruf nahi mungkar, dalam segala bidang. Ketujuh, aktif dalam masyarakat dan islah dan kebaikan. “Bisa berperan dan memposisikan diri di tengah masyarakat itu penting,” katanya.
Kedelapan, berjasama dalam kelompok-kelompok lain dengan misi Islam. “Membangun kerjasama dengan misi dakwah Islam, jangan pernah kerjasama dengan misi kejelekan,” tuturnya.
Kesembilan, membantu pemerintah, dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang sosial kemasyarakatan. “Membantu pemerintah sesuai peran dan fungsi masing-masing,” pesannya.
Terakhir, kesepuluh, bersifat adil dan korektif ke dalam secara arif dan bijaksana.
“Dalam Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah kali ini, semoga berjalan lancar dan baik, sesuai rencana, dalam rangka mencerahkan dan berkeadaban bagi Indonesia, tidak hanya kata dalam retorika,” harapnya. (Izzudin)
Discussion about this post