PWMU.CO-Panggung Aspirasi JTV yang ditayangkan Rabu (28/11/2018) malam melibatkan 20 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai peserta dialog.
Malam itu membahas isu-isu terkait PDAM Surabaya. Hadir sebagai narasumber Direktur PDAM Surabaya Ir Mujiaman. Di awal paparan, dia menjelaskan penemuan kebocoran pipa sedalam 7 meter di daerah Ngagel.
”Pipa ini tertanam cukup dalam karena peninggalan zaman Belanda. Beberapa kali ditambal di area tersebut sebab usianya sangat tua. Pipa ini rawan bocor,” ujarnya.
Panjang pipa tinggalan pemerintah kolonial ini, dia menjelaskan, mencapai 600 km dari Surabaya hingga sumbernya di Umbulan Pasuruan.
Dia juga menerangkan, PDAM memiliki 400 tenaga untuk menangani kebocoran pipa di seluruh Surabaya dan sekitarnya. Dengan tenaga sebanyak itu harapannya begitu ada laporan kebocoran pipa langsung ditangani dengan cepat.
Mujiaman mengakui layanan distribusi air PDAM belum menjangkau seluruh warga kota. ”Masih ada 1.700 warga Surabaya belum tersalur air bersih,” katanya.
Sebanyak 300 rumah di antaranya, sambung dia, telah daftar cukup lama. Karena belum membayar jadi sambungan pipa ke rumah belum dipasang. Misalnya, kawasan Sumberjaya, daerah Kali Lamong, sudah ada jaringan pipa. Warga bisa mengajukan pemasangan air PDAM.
Keluhan air PDAM keruh, Mujiamah menjelaskan, sebenarnya produksi air di instalasi Ngagel dan Karangpilang dalam keadaan bersih dan jernih. Layak konsumsi. Namun setelah mengalir melewati pipa di seluruh kota sejauh 30 km, ada pipa yang bocor. Lubang ini bisa kemasukan kotoran.
Contohnya, kebocoran di Ngagel tadi. Lokasi kebocoran pipa di sekitar sungai. Akibatnya air sungai ikut masuk dan bercampur dengan air bersih tadi.
Pencurian air dengan merusak meteran atau menyambung secara ilegal, juga menjadi sorotan. Dia menyampaikan, alasan mencuri air karena ingin mendapat pasokan air banyak dengan biaya murah sehingga meteran dirusak. Ada juga yang mencuri air dengan cara menyambung sendiri pipa di luar meteran .
”Tugas PDAM menjaga meteran dan tindakan ilegal. Meteran rusak menyebabkan catatan pemakaian air tidak akurat sehingga PDAM menjadi rugi,” tuturnya. (Adelin)
Discussion about this post