PWMU.CO – Bandan Pengurus Pusat (BPP) Lazismu akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertajuk “Ziska Lifestyle Festival Lazismu 2018” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Jalan Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 7-9 Desember 2018.
Sehubungan dengan itu, perwakilan Lazismu Jawa Timur yang berjumlah lima orang pun bertolak menuju Yogyakarta untuk mengikuti acara tersebut, Kamis (6/12/18).
Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin mengatakan, ada beberapa poin yang akan diperjuangkan oleh Lazismu Jatim dalam acara tersebut. Pertama, pentingnya peningkatkan kesadaran bersama di kalangan Persyarikatan bahwa Lazismu itu satu, dengan sistem komando yang terpadu.
Kedua, Lazismu harus fokus dengan target-target pencapaian yang terukur dengan penerapan strategi yang tapat dan aplikatif sehingga menjadi guidance bagi amil untuk mencapai dan meningkatkan kinerja maksimalnya.
Ketiga, dalam bidang kelembagaan dan SDM penting untuk segera semakin diperjelas tentang keberadaan Kantor Layanan Lazismu (KLL) di Amal Usaha Muhammadiyah dan Ortom.
“Perlu adanya panduan khusus mengenai hak-hak Amil Lazismu sebagai insan professional beserta jenjang karier dan peningkatan kapasitasnya perlu juga dibakukan,” katanya.
Keempat, dalam bidang fundraising pentingnya Lazismu untuk menseriusi financial technology (fintech) yang berbasis IT dan big data untuk percepatan penghimpunan ZISKA. “Untuk itu perlu dibuka ruang seluas-luasnya bagi Amil untuk melakukan kiat-kiat fundraising yang inovatif dan kreatif,” paparnya.
Kelima, dalam bidang program penting untuk diseragamkan nama-nama dan jenis program pendayagunaan se-Indonesia dengan tidak meninggalkan program-program bernuansa kearifan lokal di masing-masing daerah.
Keenam, dalam bidang keuangan perlu ditetapkan system manajemen keuangan terpadu dan terintegrasi berbasis perbankan yaitu virtual account (VA) dan cash management system (CMS) di tingkat wilayah.
Ketujuh, dalam bidang kurban program Kornetmu dan Rendangmu perlu ditingkatkan menjadi program nasional yang diterapkan di seluruh wilayah dan daerah.
“Karena itu perlu kiranya dibuat sistem penggalangan dan pendistribusian kurban yang terintegrasi dan terpadu berbasis IT sehingga semakin efektif, efisien dan tepat sasaran dalam penyalurannya,” ujarnya.
Kedelapan, penggunaan sistem informasi akuntansi dan keuangan yang terkonsolidasi di tingkat wilayah dalam pengelolaan operasional Lazismu.
“Semoga Rakernas Lazismu ini tidak merupakan kegiatan rutinitas semata. Tapi mampu menghasilkan hasil dan keputusan yang visioner, terprogram dan terukur serta penuh dengan pencapaian yang inspiratif,” tandasnya. (Aan)