PWMU.CO-Revana Septi Angala, siswa SMPM 12 GKBGresik, begitu hati-hati ketika mengoper tepung ke Clarista Meinanda Pramudya. Mereka secara tim sedang beradu cepat dengan tim lain untuk mengumpulkan tepung dalam hitungan tiga menit.
Reva, begitu sapaannya, bersama dengan rekan-rekannya sedang mengikuti class meeting, Rabu (12/12/2018) yang diadakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di halaman sekolah.
“Lomba estafet tepung ini tidak wajar mengopernya. Mata ditutup dan mengopernya ke arah belakang,” ujarnya.
Kalau tidak hati-hati, lanjutnya, bisa saja tepung itu akan tumpah dan mengguyur teman sendiri. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan baju olahraganya pasti putih semua.
Hal senada juga disampaikan Clarista Meinanda Pramudya. Rekan Reva ini pun harus bisa dengan sigap menerima operan tepung dan mengoper lagi ke belakang.
“Kadangkala kalau kita sendiri tidak hati-hati bisa jadi tepung itu akan tumpah di kepala kita,” ungkap cowok yang hobi traveling ini.
Claris, begitu panggilan akrabnya, mengatakan lomba ini menguji kerja sama tim dan kecekatan. Untuk bisa memenangi lomba, dia dengan rekan satu tim harus diskusi untuk atur strategi.
Selain lomba estafet tepung, estafet karet pun tidak kalah seru dan menariknya. Seperti yang dilakukan Tsabita Nadya Rahmadhani. Siswa International Class Program(ICP) ini harus mengoper gelang karet dengan batang sedotan.
“Antar teman harus ada chemistry sehingga gelang karet tidak jatuh dan berhasil sampai di garis finish. Gelang yang paling banyak dikumpulkan dialah tim yang juara,” katanya.
Kegiatan class meeting akan dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan Kamis (12-13/12/18). Selain estafet tepung dan karet ada juga lomba sepeda lambat, basket, futsal, tarik tambang, dan oper balon air. (Ichwan Arif)
Discussion about this post