PWMU.CO-Indonesia memiliki fondasi ekonomi digital yang besar dan kuat. Indikatornya angka pengguna internet sebanyak 132,7 juta orang. Ini pasar untuk bisnis online.
Hal itu dikatakan AVP Public Policy & Government Relation Bukalapak Bima Laga dalam Kolokium Doktoral Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (FEB UMM), Rabu (12/12/2018).
”Internet Indonesia sangat potensial bagi bisnis online.Hal ini menjadi kekuatan baru dalam ekonomi. Juga dalam menekan angka pengangguran,” jelas Bima.
Namun tak dipungkiri, sambung dia, dalam menekan angka pengangguran masih terdapat beberapa kendala. Salah satunya datang dari diri sendiri. ”Terbukanya peluang berjualan di Bukalapak secara gratis, seharusnya dapat mengurangi angka pengangguran. Tetapi tetap saja ada yang mengurungkan diri memanfaatkan itu,” paparnya.
Padahal, lanjut Bima, berjualan secara online punya kelebihan. Di antaranya tanpa modal buka toko fisik dan modal promosi. Selain juga selalu tersedia 24 jam dan pasar yang tentu lebih luas serta tak terbatas.
Melihat peluang ini, Bima mengatakan, Bukalapak memiliki beberapa resep untuk para penjual online pemula. Satu di antaranya resep customer driven mindset, yakni cara berjualan dengan menawarkan yang target market butuhkan. Bukan yang penjual produksi. Selanjutnya, tinggal mengembangkan produk dengan inovasi yang tiada henti dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia,B ukalapak di tahun kedua berdirinya hanya memiliki lima karyawan untuk mengurusi 10.000 UKM yang tergabung di Bukalapak.com.
Bukalapak melihat pangsa pasar, minat, dan kredibelitas orang Indonesia terhadap belanja online terus meningkat. Hingga pada tahun ketujuh, Bukalapak memiliki 2.500 karyawan dan 3,5 juta pelapak. (Izzudin)
Discussion about this post