
PWMU.CO – Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Muhammad Ziyad MA mengatakan orientasi pengembangan dakwah LDK adalah kawasan terluar, terpencil, dan tertinggal (3T).
Ziyad menegaskan itu dalam pembukaan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Halaqah Dai Khusus yang diadakan LDK PP Muhammadiyah di At Tauhid Tower lantai 13 Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (14/12/18).
Ziyad mengatakan, konsentrasi utama dari Rakornas kali ini adalah untuk mengkoordinasikan berbagai program kerja yang akan dirumuskan bersama antara LDK PP Muhammadiyah dengan LDK Pimpunan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, terutama program-program yang telah sukses dijalankan oleh beberapa daerah.
Ziyad mencontohkan keberhasilan LDK PWM Jatim dalam membina anak jalanan (anjal), anak Punk di Tuban, dan para pengghuni lapas di Blitar misalnya, adalah bagian dari implemantasi Surat Almaun yang riil dalam kehidupan, dan itu bisa diduplikasi ataupun dikembangkan.
“Nah, dari kisah sukses seperti itu diharapkan daerah lain bisa menimba ilmu dan kemudian bisa mengembangkannya,” katanya.
Pria asal Lamongan itu melanjutkan, LDK yang secara generik adalah halaqah, yang mana juga memerlukan sinergi dengan berbagai pihak. Salah satunya bersinergi dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK), dan dengan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah se-Indonesia untuk penyediaan dai khusus yang siap ditugaskan ke daerah 3T.
“Insyaallah, kita menargetkan bisa mengirimkan 1000 dai khusus ke daerah 3T di seluruh Indonesia. Dengan sinergi ini diharapkan bisa memenuhinya,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post