PWMU.CO – Menyikapi kasus kekerasan yang dialami oleh Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur melakukan audiensi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RRT di Surabaya, Kamis (20/12/18).
Pertemuan antara GUIB dan perwakilan Konjen RRT di Surabaya itu berlangsung tertutup di Kantor Konjen RRT, Jalan Mayjen Sungkono No 105 Dukuh Pakis, Surabaya. Dari sekitar 50 massa, hanya 15 perwakilan GUIB Jatim yang diterima untuk mengikuti pertemuan.
Sekretaris Jendral (Sekjend) GUIB Jatim Mochammad Yunus mengatakan, awalnya mediasi yang berkaitan dengan kasus pendhaliman, persekusi, intimidasi, dan kekerasa yang diduga dilakukan Pemerintah RRT terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, RRT, berlangsung bagus.
Perwakilan Konjen RRT yang diwakili oleh Mr Zu dan Sun Zuliang mau mendengarkan pernyataan sikap dari GUIB Jatim. Tapi sayangnya, pernyataan sikap secara fisik atau tertulis dari GUIB Jatim tidak mau mereka terima.
“Mereka beralasan tidak mau menerima pernyataan sikap tertulis itu karena mereka hanya perwakilan saja. Jadinya pertemuan pun deadlock tidak ada titik temu,” kata Yunus ketika ditemui selepas audiensi.
Dia mengaku kecewa atas perlakuan dari perwakilan Konjen RRT di Surabaya yang tidak mau menerima tuntutannya. Oleh karena itu, Yunus menyatakan, pihaknya akan melakukan aksi massa.
“Kalau dalam waktu sepekan ini tidak ada itikad baik dari Konjen RRT di Surabaya, maka kami akan melakukan aksi dengan massa besar di depan Konjen RRT. Insyaallah, aksi akan dilakukan pada Jumat depan,” ungkapnya.(Aan)
Discussion about this post