PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Hajriyanto Y. Thohari mendukung sepenuhnya gagasan konfederasi kepanduan Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kamis (20/12/18).
Mendikbud Muhadjir Effendy: Di Tubuh TNI dan Pramuka Ada Darah Hizbul Wathan
Hajri—sapaannya—menyampaikan hal itu ketika diwawancarai PWMU.CO usia apel akbar kedua Perkemahan Silaturahim Nasional (Persinas) 1 Abad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dilapangkan Kempi 3 Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jumat (21/12/18).
Menurut dia, kepanduan di Indonesia ini memiliki ruang yang berbeda-beda dan bermacam-macam.”Sebelum Indonesia merdeka banyak kepanduan. Bahkan ratusan kepanduan dengan segala macam basisnya. Ada yang berbasis agama, kedaerahan, nasionalis, dan lain-lain. Dan ini semua harus di akomodir oleh pemerintah,” terangnya.
Undang-undang Kepramukaan yang sekarang ini, sambungnya, tidak memberikan ruang yang cukup bagi aktualisasi keragaman. “Dan satu-satunya jalan memang dengan dilakukan konfederasi kepanduan Indonesia,” tegasnya.
Tentang sikap PP Muhammadiyah dalam hal ini, Hajri mengatakan, “Oh ya, kita akan kawal dan dorong bersama. Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik akan kembali melakukan mediasi dan mendorong pemerintah memahami ini.”
Dia menegaskan, Undang-undang Kepramukaan perlu dievaluasi lagi agar tidak ada satu kepanduan yang paling tinggi. Semua kepanduan sama di hadapan Negara Indonesia. “Seperti yang disampaikan pak Mendikbud kemarin,” ucapnya. (MHR).
Discussion about this post