PWMU.CO – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin Fanani mengingatkan generasi muda Muslim agar tidak ikut-ikutan merayakan malam pergantian tahun baru 2019.
“Saya berharap generasi muda muslim tidak ikut-ikutan merayakan malam pergantian tahun karena tidak ada faedahnya,” katanya ketika dihubungi PWMU.CO, Rabu (26/12/2018).
Sholihin melanjutkan, Majelis Tabligh PWM Jatim secara resmi mengeluarkan 10 imbauan penting menghadapi malam pergantian tahun baru Masehi 2019.
Pertama, pergantian tahun baru 2019 adalah peristiwa biasa sehingga tidak ada sesuatu yang istimewa dan tidak perlu dirayakan secara khusus dan berlebih-lebihan.
Kedua, merayakan pergantian tahun baru tidak diajarkan dalam agama Islam. Sebaliknya seorang muslim diperintahkan untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan dosa.
Ketiga, banyaknya musibah yang menimpa bangsa Indonesia seharusnya dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk instrospeksi diri di masa lalu dan di masa mendatang dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keempat, agar umat Islam tidak ikut-ikutan merayakan pergantian tahun baru yang bersifat pemborosan. “Allah SWT tidak suka kepada orang-orang yang bersifat boros,” paparnya.
Kelima, merayakan pergantian tahun dengan cara hura-hura menunjukkan sifat tidak peduli terhadap saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah. Baik itu di NTB, Sulawesi Selatan, Lampung dan Banten serta lainnya.
Keenam, hendaknya para orang tua memberikan arahan kepada keluarganya agar tidak ikut-ikutan merayakan pergantian tahun baru. “Apalagi merakayakan dengan melakukan hal-hal yang diharamkan oleh agama,” tuturnya.
Ketujuh, agar pemerintah tidak mengadakan acara resmi menyambut pergantian tahun baru dengan mengadakan pagelaran hiburan yang mendatangkan kemaksiatan.
Kedelapan, sebaiknya pemerintah juga memberikan himbauhan agar masyarakat tidak perlu merayakan pergantian tahun baru. “Bila perlu pemerintah mendorong masyarakat agar turut berduka atas musibah yang menimpa bangsa Indonesia,” terangnya.
Kesembilan, hendaknya organisasi-organisasi Islam juga menghimbau kepada wargannya agar tidak ikut-ikutan merayakan pergantian tahun baru. Apalagi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam seperti meniup terompet dan memakai atribut agama lain
Kesepuluh, agar lembaga-lembaga pendidikan Islam memberikan arahan kepada peserta didiknya agar tidak ikut-ikutan merayakan malam pergantian tahun baru dan melakukan tindakan yang dapat merusak akhlak dan masa depannya. “Semoga imbaun ini bisa menjaga dan menghindarkan kita dari perbutan dosa,” pungkasnya. (Aan)
Discussion about this post