
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik mengadakan pembinaan ideologi Muhammadiyah bertajuk ‘Becoming The Winner and Great Teacher’, Kamis (27/12/18).
Pembinaan tersebut diikuti guru dan karyawan beberapa sekolah Muhammadiyah di Kecamatan Manyar, yaitu Play Group Tunas Aisyiyah Perumahan Pongangan Indah (PPI), TK Aisyiyah 36 PPI, MI Muhammadiyah 1 Gumeno, MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, dan SDMM.
Turut hadir pula menemani peserta, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Manyar Imam Syafi’i SAg
Dr M Musfiqon MPd, narasumber materi ini mengatakan, guru dan karyawan Muhammadiyah harus mengetahui dan memahami identitas Muhammadiyah. “Identitas Muhammadiyah itu adalah gerakan Islam dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid bersumber pada Alquran dan sunah,” ujarnya mengawali materi.
Ia lalu mengajak peserta bermain hitung cepat dengan aturan tertentu. “Berhitung mulai 1, angka kelipatan 3 diganti ‘jos‘. Bagi yang tidak bisa menjawab, salah, atau kurang konsentrasi, hukumannya menghafal identitas Muhammadiyah,” jelasnya.
Selain itu, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tersebut mengingatkan, Muhammadiyah adalah persyarikatan, bukan sekadar organisasi. “Kebersamaannya dengan ikatan. Jadi kalau teman yang satu sakit, teman yang lain ikut merasakan sakit,” tuturnya.
Sedangkan organisasi itu, kata Musfiqon, bersama-sama untuk mencapai tujuan tetapi belum tentu bergandengan tangan. “Dan oleh karena itu, banyak orang yang kemudian bersama-sama mencapai tujuan, kalau tidak tercapai, akan ditinggalkan,” tegasnya.
Pria kelahiran Tuban, 21 Februari 1978 itu juga menegaskan, tajdid yang dilakukan Muhammadiyah bermakna pemurnian dan modernisasi. “Jadi yang dilakukan adalah purifikasi (pemurnian) akidah dan tajdid (pembaharuan) amaliyah, khususnya duniawi,” ujarnya.
Musfiqon menjelaskan, ideologi Muhammadiyah adalah sistem keyakinan, cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. “Sistem itu berarti collect of things (kumpulan sesuatu). Jadi maksudnya, kita ini punya keyakinan. Yakin bahwa Islam itu agama yang benar dan akan diterima satu-satunya. Maka kita harus bergerak mendakwahkan Islam,” paparnya. “Itu namanya sistem keyakinan.”
Muhammadiyah itu, lanjutnya, bagian dari penggerak untuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. “Kita punya cita-cita, punya perjuangan, dan alat perjuangan kita adalah amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya menyadarkan peserta.

Menurutnya, guru yang benar-benar ikhlas akan menikmati. “Sebaliknya, bagi yang kurang ikhlas hanya akan dapat gaji, tidak ada tambahan lain,” tegasnya.
Ia mencontohkan, misalnya gaji yang diharapkan Rp 5 juta per bulan, pada kenyataannya Rp 500 ribu. “Lah ini kan nol yang terakhir itu abstrak. Coba bayangkan,” ujarnya.
Musfiqon meyakinkan, ‘nol yang abstrak’ itu akan selalu mengikuti kita jika kita benar-benar ikhlas. “Terkadang diberikan di dunia atau di akhirat,” kata dia.
Sesungguhnya, tambah Musfiqon, ‘nol yang abstrak’ itu adalah akidah, keikhlasan kita. “Silakan dibuktikan,” tegasnya.
Kata Musfiqon, inilah yang menjadikan guru hebat, tidak sekadar baik. “Kalau guru yang baik itu bisa menyampaikan materi. Tapi guru hebat, ada tambahan nilai, keikhlasan, dan karakter yang dibangun,” pesannya.
Sekali dipercaya menjadi guru, kata Musfiqon, jadilah guru hebat. “Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan menerima sebanyak-banyaknya,” pesannya melalui cuplikan film Laskar Pelangi. (Vita)
Discussion about this post