• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Sabtu, April 10, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Ada Upaya Serius Persekusi PAN dan Amien Rais, Ini Fakta-Faktanya

Kamis 27 Desember 2018 | 21:45
in Kolom
75
SHARES
235
VIEWS
Amien Rais (kanan) dan Dradjat Wibowo. (Anang/ Dok PWMU.CO)


PWMU.CO – Beredar luas Surat Terbuka dari lima pendiri PAN Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin, yang ditujukan khusus kepada Amien Rais. Naifnya, mereka, terutama Abdillah Toha dan Goenawan Mohamad yang sejatinya adalah pendukung Jokowi, dan sudah lama tak lagi bersentuhan dengan PAN, namun dalam suratnya berani memakai identitas pendiri PAN.

Kalau jeli melihat sepak terjang dan daya pecah belah yang dilakukan rezim saat ini, Surat Terbuka lima pendiri PAN ini jangan dilihat hanya sebagai serpihan, tapi harus dilihat utuh dan sebagai bagian dari rekayasa serius dan terorganisir untuk mempersekusi Amien Rais dan PAN, tentu dengan target utama memecah belah PAN dan kemudian menenggelamkan PAN pada Pemilu 2019. Untuk diketahui, hanya PAN lah partai produk Reformasi yang belum bisa dipecah belah.

Pertama, sebelum Surat Terbuka beredar luas di media, Denny JA melalui Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah memproduk meme-meme anti Amien Rais dan PAN, dan tentunya survei-survei yang secara metodologis dan hasilnya patut dipertanyakan. Untuk diketahui, info yang saya terima, LSI sudah dikontrak Jokowi dengan nilai yang sangat fantastis untuk kepentingan pemenangan Pilpres 2019.

Hampir setiap hari meme Denny diluncurkan di banyak WAG (WhtasApp Group). Saya tahu kalau Denny suka memproduk meme karena kebetulan di beberapa WAG satu grup dengan Denny. Bahkan karena terlalu seringnya membuat meme yang tendensius, Denny dikeluarkan dari “WAG Peduli Negara”, WAG yang berisikan orang-orang penting di negeri ini. Dikeluarkannya Denny, saya kira bukan karena meme-meme tendensiusnya yang menyerang Amien Rais dan PAN, tapi lebih karena watak egoisnya yang hanya mau share tulisan, puisi, atau meme yang dibuatnya, tapi tak pernah mau memberikan komentar apapun. Sehingga banyak usul dari anggota grup agar Denny dikeluarkan.

LSI secara terencana juga terlihat begitu serius membangun opini publik dengan target melemahkan posisi PAN. Survei yang dilakukan tanggal 7-14 Januari 2018 misalnya, PAN hanya “ditempatkan” pada ranking 10, dengan 2,0 persen suara.

Pada survei berikutnya, yang dilaksanakan 12-19 Agustus 2018, persentase suara PAN malah lebih turun lagi menjadi hanya 1,4 persen suara.

Bila dua survei di atas yang menjadi bidikan adalah PAN, maka survei berikutnya, tanggal 10-19 Oktober 2018, secara khusus mencoba membidik Amien Rais. Hasil survei ini menyebutkan bahwa secara popularitas Amien Rais adalah tokoh agama paling dikenal. Responden yang mengaku kenal Amien Rais sebesar 83,1 persen, namun hanya 57,2 persen yang menyatakan suka Amien Rais.

Baca Juga:  Amien Rais tentang Segerombolan Orang yang Kerjanya Itu Amar Munkar dan Nahi Makruf
Amien Rais: Ada Tiga Mega Proyek yang Menghina Bangsa Indonesia

Sementara yang menyatakan akan mendengarkan imbauan Amien hanya sekitar 9,4 persen. Perhatikan hasil survei ini. Secara nalar sehat tentu sulit dipahami. Bagaimana mungkin seseorang yang disukai hingga di angka 57,2 persen tapi tak banyak didengarkan imbauannya (9,4 persen). Ini hasil survey yang hanya bisa dipahami dengan logika orang gila.

Hasil survei ini juga menyebutkan, dilihat dari segmen pemilih NU, pengaruh Amien Rais sangat kecil. Warga NU yang mengaku mendengarkan imbauan Amien Rais hanya 6,3 persen. Sementara yang menyatakan tidak mendengarkan imbauan Amien sebesar 81,8 persen.

Survei ini terlihat kasat mata mencoba membenturkan Muhammadiyah dengan NU. Survei terkait pengaruh Amien Rais di kalangan warga NU tak perlu disurvei pun pasti hasilnya sangat kecil. Tapi beruntung dan bahkan hebat, Amien Rais masih punya pengaruh 6,3 persen di kalangan NU. Angka “sebesar” 6,3 persen ini bisa jadi surveinya yang ngawur. Angka 6,3 persen itu tinggi. Kalau misalnya warga NU berjumlah 100 juta saja, berarti Amien Rais punya pengaruh di 6,3 juta warga NU. Tapi kalau pun surveinya benar, pengaruh Amien Rais sebanyak 6,3 juta warga NU sangat mungkin di kalangan NU kultural yang terpelajar. Di luar varian kultural-terpelajar saya kira sangat anti-Amien Rais.

Memang dalam setiap survei jelang Pemilu, PAN selalu ditempatkan secara tidak terhormat oleh survei-survei yang dilakukan LSI Denny. Namun terbukti dalam setiap Pemilu, PAN selalu berhasil melampaui angka di atas 6 persen. Pemilu 1999 PAN mendapat 7.528.956 (7,12 persen) suara dengan 34 kursi, Pemilu 2004 dapat 7.303.324 (6,41 persen) dengan 52 kursi. Pemilu 2009 dapat 6.254.580 (6,01 persen) dengan 43 kursi. Bahkan pada Pemilu 2014 ketika media sosial mulai ramai menghiasai jagad politik Indonesia, PAN berhasil meraup suara 9.481.621 (7,59 persen) dengan 49 kursi.

Kedua, pernyataan Boni Hargens—siapapun tahu adalah pendukung Jokowi— yang sering usil terhadap Amien Rais dan PAN. Boni yang mantan Komisaris Antara misalnya pernah usil terkait kasus Taufik Kurniawan. Boni menyatakan bahwa Amien Rais sengaja mengorbankan Taufik agar anaknya Hanafi Rais bisa menggantikan Taufik sebagai Wakil Ketua DPR RI. Ini namanya pernyataan usil dan tidak bisa dianggap berdiri sendiri, tapi harus dilihat sebagai bagian dari upaya mempersekusi PAN dan Amien Rais. Rasanya Boni tidak mungkin berani usil terhadap PAN kalau dia hanya “bekerja” untuk dirinya.

Untuk diketahui, PAN telah memutuskan untuk mengambil sikap status quo atas jabatan Wakil Ketua DPR RI yang ditinggalkan oleh Taufik. PAN tidak akan mengisi jabatan tersebut hingga periode DPR RI hasil Pemilu 2014 berakhir.

Ketiga, dalam kasus Ratna Sarumpaet, hanya Amien Rais yang dimintai keterangan oleh kepolisian. Sementara ada banyak tokoh lainnya yang memberikan statement yang serupa dengan Amien Rais, seperti Rizal Ramli, terkait penganiayaan Ratna yang ternyata bohong, tak ada satu pun yang dipanggil kepolisian. Aneh bukan?

Rangkaian kejadian ini jangan dilihat kasus per kasus, tapi harus dilihat secara utuh sebagai satu rangkaian dari upaya serius untuk mempesekusi Amien Rais dan PAN.

Baca Juga:  Amien Rais Diperiksa dalam Kasus Ratna Sarumpaet, Pemuda Muhammadiyah Jatim: Ini Bernuansa Politik
Amien Rais Diminta Mundur dari PAN: Dagelan Politik Paling Lucu Jelang Pergantian Tahun

Kenapa Amien Rais dan PAN?
Kalau ditilik dari peta dukungan pada Pilpres 2019, PAN, termasuk pendukung utama pasangan Prabowo-Sandi. Partai pendukung lainnya adalah Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat.

Dari keempat partai ini, rasanya hanya Amien Rais (PAN) yang getol mengkritisi polah rezim yang berkuasa saat ini. Rasanya saat ini generasi yang seusia Amien Rais hanya tinggal Amien Rais sendiri yang masih bisa bersikap kritis terhadap penguasa. Sementara yang lainnya lebih suka memilih diam membisu sambil beberapa di antaranya menikmati cipratan jabatan dengan menjadi komisaris, direktur BUMN atau jabatan “penutup mulut” lainnya.

Sulit untuk menyebut kritik-kritik Amien Rais beraroma kepentingan atau ambisi politik pribadi. Kalau kritik-kritiknya karena ambisi pribadi, pasti Amien Rais akan lebih memilih mendukung Jokowi atau setidaknya diam. Diamnya Amien Rais saja sudah merupakan dukungan, apalagi dibarengi dengan ketegasan sikap politik mendukung Jokowi.

Mendukung rezim dengan seambrek kebobrokan rasanya bukan tipikal khas dari Amien Rais. Sejak lengsernya kekuasaan Orde Baru, rasanya hanya Amien Rais yang paling tidak bisa diam untuk mengkritisi penguasa.

Dalam konteks demokrasi yang sehat, yang mendambakan adanya check and balances, sikap Amien Rais mutlak dihadirkan. Sementara dalam demokrasi yang sakit seperti yang terjadi saat ini, tentu sebaliknya, akan alergi terhadap semua bentuk kritik.

Jamaknya, demokrasi memang kata yang paling tidak disukai oleh mereka yang tengah dimabok kekuasaan. Maka setiap yang mencoba menggangu kekuasaannya sebisa mungkin akan dihabisi atau dibungkam. Di sinilah kekuasaan, meminjam istilah Thomas Hobbes, telah berubah menjadi Leviathan dalam pengertian yang buruk.

Nah, saat ini hanya tinggal Amien Rais (PAN) yang dinilai paling kritis terhadap rezim yang berkuasa saat ini. Maka wajar bila upaya apapun mencoba dilakukan untuk melumpuhkan kekuatan Amien Rais dan PAN.

Upaya adu domba sudah terlalu sering dilakukan, utamanya antara Amien Rais dengan Ketua Umum Zulkifli Hasan, namun selalu gagal. Persekusi terhadap Amien Rais juga terlalu sering, dari mulai rumahnya dirusak orang tak dikenal sampai upaya pembunuhan dengan modus kecelakaan. Sekian. (*)

Lembah Cirendeu Ciputat, 26 Desember 2018.

Kolom oleh Ma’mun Murod Al-Barbasy, Dosen Program Studi Ilmu Politik UMJ dan Presidium Aliansi Pencerah Indonesia (API) Prabowo Sandi.

Ma’mun Murod Al-Barbasy. (Dok PWMU.CO)
Tags: Amien Rais
Share30Tweet19SendShare

Related Posts

Penembakan Laskar FPI
Headline

Penembakan Laskar FPI Dijelaskan Mahfud MD

Rabu 10 Maret 2021 | 21:05
217
Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik
Headline

Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik

Kamis 12 November 2020 | 11:28
43.1k
Berani (Terjuni Politik) Kotor Itu Baik
Kolom

Berani (Terjuni Politik) Kotor Itu Baik

Rabu 11 November 2020 | 18:38
487
Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai
Kolom

Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai

Selasa 10 November 2020 | 11:58
8.1k
Partai Ummat Gelombang Umat
Kolom

Partai Ummat Gelombang Umat

Minggu 4 Oktober 2020 | 18:08
3.5k
Biarkan Partai Ummat Jadi Wasilah
Kolom

Biarkan Partai Ummat Jadi Wasilah

Sabtu 3 Oktober 2020 | 06:33
835

Discussion about this post

Berita Terbaru

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah

KH Ahmad Dahlan dan Keutamaan Khusyuk

Sabtu 10 April 2021 | 16:48
Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Duka atas Wafatnya Nadjib Hamid

Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Duka atas Wafatnya Nadjib Hamid

Sabtu 10 April 2021 | 16:34
Firasat sebelum Nadjib Hamid Wafat

Firasat sebelum Nadjib Hamid Wafat

Sabtu 10 April 2021 | 16:22
Kenangan Ustadz Nadjib Ngumpulno Balung Pisah, catatan Abdul Wahab, Jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya tentang Nadjib Hamid.

Kenangan Ustadz Nadjib Ngumpulno Balung Pisah

Sabtu 10 April 2021 | 15:12
Inilah Juara Festival Faqih Usman Ke-5 Tahun 2021

Inilah Juara Festival Faqih Usman Ke-5 Tahun 2021

Sabtu 10 April 2021 | 14:27
Sekolah Ramadhan

Sekolah Ramadhan: Generasi Tangguh

Sabtu 10 April 2021 | 13:48
Kesalahan Fatal Komnas HAM

Kesalahan Fatal Komnas HAM

Sabtu 10 April 2021 | 12:39
1.088 Peserta Ikuti Job Fair 2021 SMK Mutu Gondanglegi

1.088 Peserta Ikuti Job Fair 2021 SMK Mutu Gondanglegi

Sabtu 10 April 2021 | 09:27
Pesan Pak Nadjib Hamid yang Menyemangati Kami

Pesan Pak Nadjib Hamid yang Menyemangati Kami

Sabtu 10 April 2021 | 09:11
Badai dan sejumput kenangan ditulis Relung Fajar Sukmawati SPsi, penulis novel dan demisioner aktivis IMM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Badai dan Sejumput Kenangan Pak Nadjib

Sabtu 10 April 2021 | 09:05

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.6k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
230
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
177
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
204
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
247

Terpopuler Hari Ini

  • Corona dan Disiplin Warga Persyarikatan ditulis oleh Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Mengingatkan warga yang belum disiplin patuhi pimpinan soal Covid-19.

    Haedar Nashir: Muhammadiyah Kehilangan Kader Militan Nadjib Hamid

    4709 shares
    Share 1884 Tweet 1177
  • Ustadz Nadjib Telah Mudik Selamanya

    4488 shares
    Share 1795 Tweet 1122
  • Abdul Mu’ti: Mas Nadjib Selalu Bergembira Menolong

    3669 shares
    Share 1468 Tweet 917
  • Din Syamsuddin: Pergaulan Nadjib Hamid Melintasi Batas Persyarikatan

    2679 shares
    Share 1072 Tweet 670
  • Teladan Digital Ustadz Nadjib Hamid

    2650 shares
    Share 1060 Tweet 663
  • Yakin Ada Skenario yang Lebih Baik di Balik Wafatnya Nadjib Hamid

    1397 shares
    Share 559 Tweet 349
  • Tugas Belum Selesai dari Mas Nadjib

    1307 shares
    Share 523 Tweet 327
  • Nur Cholis Huda: Tugas Apapun Akan Dilaksanankan Pak Nadjib

    1167 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Kejahatan KM 50 yang Disembunyikan

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Saad Ibrahim: Nadjib Hamid selalu Terdepan dalam Kebaikan

    471 shares
    Share 188 Tweet 118
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In