PWMU.CO – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Magetan melakukan aksi kemanusiaan, mengumpulkan donasi untuk korban bencana tsunami Selat Sunda di enam titik Kota Magetan, Ahad (30/12/18). Yaitu di seputar Alun-alun Jalan Samudera, Pasar Baru, Selosari, Candirejo, dan Pasar Sayur.
Ketua PDPM Kabupaten Magetan Imam Yudhianto menuturkan, kepedulian terhadap kondisi sesama adalah bagian dari konsep sosial taawunu alal birri wa taqwa, yaitu saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan sebagaimana tersirat pada surah Almaidah Ayat 2.
“Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Abu Hurairah, ‘Barangsiapa yang melepaskan dari seorang mukmin suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melepaskan darinya kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barangsiapa yang meringankan atas seorang yang kesulitan maka Allah akan memudahkan atasnya didunia dan diakhirat. Dan barangsiapa yang menutup (aib) seorang muslim maka Allah ta’ala akan menutup (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya’,” ujar Imam.
Nah, sambungnya, kalau sudah ada perintah seperti ini, jelas tidak ada alasan lagi bagi kita semua, kecuali untuk berusaha semampunya menolong mereka yang tertimpa musibah.
Dari pengumpulan donasi yang dilakukan oleh PDPM Kabupaten Magetan bersama Lazismu yang dibantu 57 kader-kader organisasi otonom lainnya yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Nasyiatul Aisyiyah (NA), Tapak Suci, dan Hizbul Wathan (HW), telah terkumpul dana Rp 12 jutaan.
“Dana ini akan kami salurkan langsung ke daerah bencana melalui Posko Kokam Pemuda Muhammadiyah di sana,” kata Imam.
Menurutnya, pemulihan pascabencana tidak hanya yang bersifat praktis, seperti makan dan minum, akan tetapi juga untuk menunjang kesehatan lahir dan batin. “Pemuda Muhammadiyah Magetan banyak yang praktisi medis, insyaallah kami juga akan mengirimkan personil melalui MDMC ke wilayah bencana. Termasuk untuk ahli traumatic healing,” ujar Imam.
Sebagaimana diberitakan oleh Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sabtu (29/12/18), hingga H+7 tercatat korban tsunami di Selat Sunda adalah 431 orang meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi, 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan beberapa kerusakan fasilitas publik.
Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima Kabupaten yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus. (Affan)
Discussion about this post