PWMU.CO-Depresi bisa menjadi faktor seseorang melakukan bunuh diri. Awal mula depresi berasal dari stres yakni tekanan hidup yang tidak mampu diselesaikan.
Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhammad Salis Yuniardi MPsi PhD ketika ditemui di kantornya, Senin (7/1/2019).
“Depresi ialah tahap seseorang kehilangan harapan. Tentu saja pikiran akan terombang-ambing, kebingungan, sehingga ingin mengakhiri hidup,” katanya.
Kondisi itu terjadi, sambung dia, ketika mendapatkan masalah, seseorang akan mengalami stres. Stres menjadi pintu utama sebelum masuk ke tahap depresi.
Menurut pria lulusan S3 dari Institut Neuroscience Universitas Newcastle Inggris ini, semua orang tentu memiliki masalah. Termasuk mahasiswa saat mengerjakan skripsi. ”Jangan berpikir seolah-olah yang mengerjakan skripsi hanya Anda. Ini adalah tahap yang mesti dilalui semua akademisi,” tandasnya.
Dia memberi contoh mahasiswa di Bandung yang ditemukan tewas diduga bunuh diri. Setelah diusut ternyata penyebabnya tekanan saat mengerjakan skripsi.
Salis menuturkan, seseorang harus punya pegangan hidup. Seperti keyakinan agama. ”Orang beriman diajarkan untuk berpikir positif dan optimis, ini kunci dalam setiap jengkal kehidupan,” jelasnya.
Agar stres tidak masuk ke tahap depresi, Salis menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, berbagi cerita kepada orang yang dipercaya. Namun, diakuinya, tidak semua orang dapat menjadi partner berbagi cerita. Haruslah orang yang dapat dipercaya. Selanjutnya, bisa juga bercerita kepada ahli atau psikolog. ”Psikolog bekerja di bawah sumpah, maka keamanan rahasia akan terjamin sepenuhnya,” terangnya.
Kedua, bagi Salis, pola pikir seseorang juga mesti benar. ”Bila kita anggap diri kita tidak mampu, maka itu kemungkinan besar akan terjadi. Hal ini akan tersugesti yang bermuara pada usaha-usaha yang akan dilakukan,” tuturnya.
Agar tak terjebak dalam tahap depresi, berpikiran positif dan optimis mesti menjadi pegangan hidup. Pola pikir yang musti ditanamkan yakni harus optimis. Jika masalahnya skripsi maka berpikirlah sudah sekian banyak mahasiswa mengerjakan skripsi berhasil dengan tuntas. (Izzudin)
Discussion about this post