Wanita Singapura Ini Raih Gelar Doktor Tercepat di UMM

Nek Mah Binti Batry
Nek Mah Binti Batry (foto istimewa)

PWMU.COAda yang istimewa pada wisuda yang akan digelar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (28/5) besok. Nek Mah Binti Batry, seorang warga negara Singapura, akan menjadi salah satu wisudawan yang dikukuhkan Rektor UMM Fauzan, bersama 1.337 wisudawan lainnya dari Program Diploma III, Sarjana Strata 1, Strata 2, dan Strata 3.

Lebih istimewa lagi, Nek Mah, panggilan akrabnya, adalah lulusan pertama Program Doktoral Pendidikan Agama Islam (PAI) UMM, sejak didirikan tiga tahun lalu. Dan hebatnya, Nek Mah menyelesaikan studi paling cepat dalam sejarah Doktoral UMM, yaitu hanya 2 tahun 8 bulan.

(Baca: Pertahankan Kampus Terunggul untuk Kali ke-9, UMM Fokus Hilirisasi Hasil Riset)

Bagi wanita kelahiran tahun 1955 ini, studi Doktoral di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah masa yang paling berkesan dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Wanita asli Singapura ini pernah hampir berhenti di tengah jalan, jika saja sang suami tidak menguatkan mentalnya. Dengan spirit dari suaminya, Nek Mah menyelesaikan Doktor dengan catatan sejumlah rekor itu.

Nek Mah (kanan) setelah lulus Ujian Terbuka Doktor PAI UMM (foto istimewa)

“Ketika di pertengahan kuliah S3, harapan untuk berhenti kuliah,” kata Nek Mah, menjelaskan bahwa ia pernah berkeinginan berhenti kuliah, karena harus mondar-mandir Singapura-Malaysia-Malang. Tetapi Nek Mah mendapat sorongan dari suaminya. “Lakukan yang terbaik. Demi Allah, pada saat manusia memerlukan seorang ustadzah yang dapat membuka minda (pemikiran, mindset) masyarakat mencari kesamaan bukan mencari kesalahan,” tutur Nek Mah menirukan ucapan Abu Bakar, suaminya yang berkerja di Selkom/Telkon Singapura.

“Alhamdulillah, demi agama, bangsa, dan negara. Dengan menjadi wisudawati pertama di Fakulti Pendidikan Agama Islam di UMM, saya dengan rasa rendah diri telah menyatukan UMM dengan negara Singapura. Malahan di Singapura saya merupakan ustadzah pertama dengan gelaran Doktor Pendidikan Agama Islam,” ungkapnya bangga.

(Baca juga: 4 Unmuh Masuk 20 Kampus Unggul Se-Jatim: UMM Juara Pertama sejak 9 Tahun Lalu)

Dari kanan: Nek Mah, Ibunda, dan suami (foto istimewa)

Sosok Nek Mah tak asing lagi bagi warga Kampus I UMM yang menjadi tempat perkuliahan Program Pascasarjana. Sebab, sejak lima tahun terakhir, ia memang menempuh studi di kampus itu. Lulusan S2 di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor, Malaysia ini melanjutkan studi Magister Ilmu Agama Islam UMM. Tak lama setelah itu ia langsung mendaftar di S3 PAI di kampus yang sama sebagai mahasiswa pertama.

Tak hanya gelar Doktor dari UMM, Nek Mah ternyata juga sedang menempuh PhD di UTM. “Insya Allah Juni akan selesai di Fakulti Fiqh dan Sains Teknologi,” ujar Nek Mah, yang juga pengurus pendidikan di Madrasah aLIVE dan An-Nahdhah Mosque Singapura ini. Ia juga merupakan Dosen di Pusat Pendidikan Tinggi Al Zuhri untuk Mahasiswa Diploma dan S1 Fakulti Pendidikan Islam, serta Psikologi dan Kaunseling Islam. (Nasrul)

Exit mobile version