PWMU.CO-Buku baru terbit dari dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Judulnya Media Sosial: Agama Baru Masyarakat Milenial . Pengarangnya Nuruddin yang menulis buku itu berdasarkan penelitiannya.
Media sosial telah memengaruhi perilaku masyarakat milenial, kata Nuruddin. Bahkan seperti menjadi agama. Tontonan yang menjadi tuntunan. ”Semua informasi dianggap sebagai kebenaran dan langsung disebar meskipun sudah banyak peringatan tentang berita hoax,” kata dosen Nuruddin ditemui di kantornya, Rabu (16/1/2019).
Masyarakat belum mampu menyaring informasi, ujarnya, akibatnya media sosial memicu suasana saling membenci, mencaci, dan menghujat. Lebih-lebih ketika bicara Pilpres. ”Melihat perkembangan ini dikhawatirkan media sosial bisa mengancam disintegrasi bangsa,” tandasnya.
Buku barunya ini mengupas perilaku bermedia sosial dan dampaknya. Isi buku ini merekam jejak pasang surut pengguna media sosial serta solusi yang harus dilakukan.
Era medsos, sambung dia, siapa pun bisa memproduksi informasi dan langsung menyebarkan. Dahulu produksi berita didominasi media massa dengan memakai standar kaidah jurnalistik seperti berita seimbang, terkonfirmasi dengan narasumber, fakta peristiwa jelas lokasi dan waktunya. ”Sekarang produksi informasi tak ada standar, tanpa saringan, bebas menulis dan menyebarkan sesuai dengan kecenderungannya,” katanya.
Karena itu dia menyerukan kampanye mencerdaskan masyarakat tentang melek media.”Saya sudah serukan itu saat mengajar, berdiskusi, pergaulan. Melek media itu kita sadar media selalu punya dampak negatif. Kalau sudah sadar, orang cenderung berhati-hati. Inilah yang kita sebut dengan praktik media literasi,” sebutnya.
Perhatian besarnya pada gerakan literasi media ini mengantarkan Nurudin mendapat predikat Ketua Prodi Terbaik dari Kopertis Jawa Timur saat dia masih menjabat ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMM beberapa tahun silam.
“Beberapa kali kami lakukan kegiatan literasi media ke SMP-SMA yang menurut kami jadi sasaran empuk hoaks. Memang menangkal penyebaran hoaks itu sangat sulit,” tuturnya. (Izzudin)
Discussion about this post