PWMU.CO – Salah satu cara untuk menanamkan rasa tangung jawab kepada anak adalah sering membacakan dongeng kepada anak.
M Thoha Maksun menyampaikan hal itu pada acara “Pengajian Akhwat” Ikwam SD Muhamadiyah 2 GKB, Gresik Sabtu (19/1/19).
Membawakan materi bertema “Tangungjawab Anak terhadap Islam”, Ustad Thoha memberikan tips-tips agar anak-anak memiliki tangung jawab terhadap keislamanya.
Sering membacakan kusah-kisah islami akan membentuk karakter jiwa anak, seperti kisah dalam kitab Taklim Al Mutaalim, yang berisi kisah dan hikayat yang dapat diambil ibrah (pelajaran),” tuturnya.
Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik ini menunjukan kisah-kisah Assabiqunal Awwalun yaitu kisah Sahabat Nabi Muhamamad SAW yang pertama-tama masuk Islam. “Jika menginginkan anaknya menjadi saudagar yang sukses dan memiliki keimanan yang kuat, maka ceritakanlah tentang Abdurahman bin Auf,” katanya.
Dia menjelaskan, Abdurahman bin Auf adalah saudagar sukses. Bahkan saking suksesnya dan pandainya berdagang, Abdurrahman bin Auf pernah berkata “Seandainya aku mengangkat batu, niscaya aku akan temukan di bawahnya emas dan berlian.”
Lulusan Magister Hukum Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya ini memberi contoh kisah lainnya: Bilal bin Rabah. “Keteguhan dalam mempertahankan keimanan adalah pelajaran yang dapat diambil dari kisah Bilal bin Rabah sang Muadzin di Zaman Rasulullah,” terangnya.
Menurut dia, orangtua juga harus mampu menjadi pendidik. “Untuk mendidik anak tidak boleh diserahkan sepenuhnya kepada sekolah saja. Karena ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya,” tambahnya.
Mendidik anak, ujarnya, memang berat dan kadang juga harus tega. “Membangunkan anak untuk shalat Subuh itu berat akan tetapi akan menjadi kebiasaan yang baik akhirnya,” ujarnya memberi contoh.
Menurut Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik ini, mendidik anak jika tidak tega dan tidak dipaksakan maka akan menjadi semakin sulit di kemudian hari. “Saya kagum dengan orangtua yang mengajak anaknya shalat subuh berjamaah di masjid,” tuturnya. “Menurut saya,itu adalah contoh orangtua yang sukses.”
Tentang bagaimana membangun satu visi dengan pasangan dalam mendidik anak, bapak tiga anak ini menekankan pentingnya omunikasi efektif. “Komunikasi efektif bisa di mana saja, Bisa saat jalan-jalan atau saat santai. Bahkan di kamar pun bisa berkomunikasi efektif,” ujarnya. (Khoirul Anam)
Discussion about this post