PWMU.CO– Lima anggota Panitia KKN Universitas Muhammadiyah Gresik mengunjungi peserta KKN reguler di lima desa yaitu Tenggulun, Sugihan, Dadapan, Payaman, Solokuro di Kecamatan Solokuro, Lamongan, Kamis (24/1/2019).
Kunjungan dipimpin Ketua Panitia M Zainuddin ST MMT ini untuk mengetahui kesiapan dan keaktifan masing-masing kelompok melihat pelaksanaan program kerja yang telah dijalankan. Evaluasi perlu dilakukan karena pelaksanaan KKN tinggal 22 hari lagi.
Kunjungan pertama Desa Tenggulun. M Agung Saputra, salah satu peserta KKN, menjelaskan, kelompoknya mengajar pada siswa-siswi PAUD dan Madrasah Ibtidaiyah dengan membentuk Rumah Edukasi Bintang Pelajar Tenggulun.
Selain itu, sambung dia, pengembangan UMKM desa melalui inovasi pengolahan hasil pertanian jagung menjadi muffin jagung (mufja) dan teh jagung (Teja). ”Juga pembuatan aplikasi pengaduan masyarakat Tenggulun dan papan nama jalan,” cerita dia.
Kedatangan kedua di Desa Sugihan. Peserta KKN Erdin Yuditira menjelaskan, kelompoknya telah melakukan pengajaran soal olimpiade Matematika maupun English Fun. Kemudian pembuatan inovasi pengolahan hasil jagung menjadi nugget dan pembuatan Sistem Informasi dan Web Desa.
Kunjungan berikutnya ke Desa Dadapan. Nadiyah Hardiyanti, menjelaskan, kelompoknya telah melakukan pengajaran melalui dibentuknya Kampung Belajar Alice singkatan dari Aktif, Lovable, Inovatif, Ceria, Educatif. ”Kelompok Desa Dadapan ini juga sedang menyiapkan alat menanam jagung modern. Cara kerja alat tersebut memudahkan petani. Tidak perlu membungkuk jika menanam jagung,” jelasnya.
Di Desa Payaman, Nur Amalina Fildzah, menjelaskan, kelompoknya mengajar. Kemudian inovasi pengolahan hasil jagung menjadi donat dan kreasi tempe menjadi coklat tempe. Juga sedang dijalankan teknik pemberantasan hama tikus di sawah menggunakan limbah popok bayi.
Berikutnya kunjungan ke Desa Solokuro. Eka Novianti menjelaskan, kelompoknya juga melakukan pengajaran, pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan. Ada senam Jumat Sehat bersama warga, inovasi pengolahan hasil jagung menjadi brownies dan mengolah kotoran sapi menjadi pupuk.
Kunjungan berakhir di desa ini. Setelah itu Panitia KKN kembali ke kampus pada sore hari. Ketua Panitia Zainuddin mengaku bangga peserta KKN sudah memaksimalkan kerja menjalankan program yang bermanfaat untuk warga setempat dan membawa nama baik almamater. (Tsalis)
Discussion about this post