PWMU.CO – Lapangan parkir Masjid At Taqwa Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik pagi itu terlihat beda. Ada zebra cross yang terbuat dari lakban yang ditempelkan. Ada pula sejumlah rambu-rambu lalu lintas yang dipasang di atas kayu. Sedangkan di sebelah selatan masjid tampak deretan sepeda ukuran kecil di parkir berjajar.
Ya, itu adalah arena replika jalan sederhana yang dibuat oleh guru TK Aisyiyah 36 PPI untuk para siswa pada puncak Tema Profesi, Sabtu (26/1/19). Jalan dengan rambu lalu lintas itu nanti akan dilewati oleh sepeda yang dinaiki anak-anak.
Dengan mengundang Pak Polisi, kegiatan yang bertemakan “Pengenalan Rambu Lalu Lintas oleh Pak Polisi” ini, sengaja dibuat agar siswa bisa melihat dan mempraktikkan secara langsung bagaimana tertib berlalu lintas .
Sebelum berangkat menuju masjid, para siswa berkumpul terlebih dahulu di halaman TK untuk mendapatkan pengarahan terlebih dahulu oleh Pak Polisi.
Ipda Saekan Kanid Binmas, Bripka Wandi Suroto, dan Aiptu Supriyono adalah Pak Polis dari Polsek Manyar Gresik yang diundang ke TK pagi itu.
Satu persatu gambar rambu lalu lintas yang ada diterangkan kepada anak-anak oleh Ipda Saekan. Saat mengambil gambar lingkaran merah bertuliskan huruf “S” yang diberi garis miring putih dia bertanay, “Ini tanda apa anak-anak?” Dengan spontan siswa kelompok A Smile Class, Muhammad Avicenna Rahmatullah menjawab, “Dilarang berhenti ada sunatan.” Kontan, guru dan wali murid yang hadir tertawa mendengarnya. Ipda Saekan pun menjelaskan kalau itu tanda dilarang stop alias berhenti.
Setelah mendapat pengarahan, para siswa berjalan menuju Masjid At Taqwa yang berjarak kurang lebih seratus meter. Yang membawa sepeda, satu persatu mereka mengayuhnya, mengitari jalan sesuai arah panah yang ada. Setiba di lampu merah mereka berhenti sebentar untuk memberi jalan kepada teman-temannya yang berjalan kaki untuk melewati zebra cross.
Saat lampu kuning menyala kemudian dilanjtukan lampu hijau, mereka melaju lagi melalui jalan yang ada menuju pintu keluar. Begitu seterusnya sampai semua anak mencoba simulasi pengenalan lalu lintas ini.
Saat ditemui PWMU.CO, Ipda Saekan mengatakan, kegiatan ini bagus, karena mengenalkan anak-anak sejak usia dini bagaimana untuk tertib berlalu lintas di jalan. “Sejak kecil diberi tahu karena memori mereka lebih bagus, jadi lebih ingat” ujarnya.
Apalagi, tegasnya, sebelumnya diajarkan oleh guru dan sekarang dijelaskan langsung oleh Pak Polisi. Meskipun perlu diulang-ulang saat menerangkan, dia sangat senang, karena baru kali ini di TK ada pengenalan rambu-rambu lalu lintas sekaligus mempraktikkannya langsung. “Adanya sinergi guru dan polisi jadi lebih mudah, ditambah langsung dilakukan, lebih mengena,” paparnya.
Jika suatu saat nanti dibutuhkan, ada atau tidak ada momen kegiatan tertentu, Ipda Saekan beserta rekannya siap datang untuk mengenalkan lebih dekat polisi kepada anak-anak.
Hal senada diucapkan Endang Khusniati SE, guru penanggung jawab kegiatan. Dia mengatakan acara ini diadakan untuk mengenalkan pada anak terutama anak usia dini tentang rambu-rambu lalu lintas. “Anak-anak juga supaya lebih bersahabat dengan Pak Polisi,” ucapnya. Mereka itu, lanjutnya, besemangat sekali meskipun cuaca lumayan panas. “Tadi sampai ada yang sepedaannya ngulang dua sampai tiga kali,” ucapnya sambil tersenyum.
Muhammad Azzam Abdillah, siswa kelompok B Smart Class mengatakan kalau dirinya sangat senang bisa bersepeda dengan teman-temannya. Ketika ditanya bagaimana saat bertemu pak Polisi dia menjawab, “Aku seneng, nggak takut,” ucapnya. (Anik)
Discussion about this post