• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Sejarah Berulang, Yakjuj dan Makjuj Zaman Now Mau Caplok Indonesia

Senin 28 Januari 2019 | 13:47
in Headline
0
77
SHARES
79
VIEWS
Anwar Hudijono. (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kekuatan politik liberalisme dan kapitalisme global pada saat ini berusaha mencaplok Indonesia. Hal ini seperti mengulang penjajahan di Indonesia yang dimulai dari kehadiran sindikat perdagangan VOC di akhir abad 16. Jika kita tidak waspada, Indonesia bisa bernasib seperti kerajaan-kerajaan di wilayah Indonesia seperti Mataram, Banten, Makassar, Ternat, Tidore, Samudera Pasai. Alias Indonesia bisa bubar.

“Jadi yang mengancam Indonesia itu bukan atas nama negara tetapi kekuatan sindikat internasional, baik politik maupun bisnis. Sindikat itu bisa saja lintas negara. Dan pada akhirnya juga di-back up oleh negara. Dan Indonesia bisa dijadikan tumpeng dicuil-cuil dibagi-bagi,” kata Anwar Hudijono, wartawan senior dalam pengajian Fajar Sodiq di Pondok Pesantren Nurul Azhar 2, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Ahad (27/1/19).

Menurut ia, ketika yang pertama kali datang adalah sindikat bisnis Portugal, Kerajaan Islam Demak sudah tahu bahwa Portugal merupakan ancaman bagi kedaulatan Demak. Untuk itulah Demak mengirim pasukan dipimpin putra mahkota Pangeran Adipati Unus untuk mengusir tetapi gagal.

Setelah Portugal, giliran VOC dari Belanda mendarat di Batavia (Jakarta sekarang). Raja Mataram Sultan Agung berusaha mengusir mereka sampai terjadi perang dua kali. Mataram kalah.

Setelah peperangan itu VOC melakukan operasi inteljen di dalam pemerintahan Mataram. Yang masuk perangkap inteljen bukan main-main yaitu putra mahkota, Amangkurat 1. Maka begitu Sultan Agung wafat, penggantinya, Amangkurat 1 melakukan politik kompromi dengan VOC. Politik kompromi ini terbukti merugikan Mataram.

Baca Juga:  Ajaran Raja Namrud Jadi Pilar Globalisasi

“Amangkurat mengabaikan nasihat para sesepuh dan ulama yang ikut berjuang menyerang VOC agar jangan melakukan kompromi karena itu sama saja seperti ular mendatangi galah. Tetapi malah para sesepuh dan ulama dibantai. Inilah rezim paling kejam dan penuh teror. Ribuan ulama dan keluarganya dibantai di alun-alun Mataram,” kata Anwar Hudijono.

Sejak itu, katanya, VOC perlahan-lahan tapi pasti mulai menguasai Mataram. Bahkan sejak Amangkurat 2, de jure rajanya memang Amangkurat tapi de facto VOC. Raja tidak lebih dari rejim boneka. Satu per satu kerajaan-kerajaan di wilayah Indonesia seperti Makassar, Ternate, Banten, Tidore, 4 Kerajaan Islam di Papua jatuh. Hiduplah Indonesia sebagai negara terjajah ratusan tahun. Umat Islam hidup tidak dalam is kariman (hidup mulia).

Melumpuhkan Islam
Lebih lanjut dia mengatakan, melihat pola pergerakannya, kekuatan duet politik liberalisme dan ekonomi kapitalisme global ini terkesan meniti jejak VOC untuk mencaplok Indonesia. Seperti melakukan infiltrasi ke dalam pemerintahan, institusi negara, dan komponen bangsa yang lain termasuk partai politik. Bahkan bukan mustahil mereka sudah membentuk parpol.

Baca Juga:  Awas! Yakjuj dan Makjuj di Sekitar Kita (Bagian 5): Dukhan, LGBT, dan Penghancuran Agama

“Mereka sangat paham bahwa penjaga utama Idonesia ini umat Islam. Selama ratusan tahun penjajahan, perlawanan paling keras dan frekuensi paling banyak adalah dilakukan umat Islam dengan bingkai perang sabil atau jihad fi sabilillah. Kita bisa melihat doktrin perang sabil itu berkumandang sejak Adipati Unus, Perang Diponegoro, Perang Aceh, sampai perlawanan Kiai Kasan Mukmin di Sidoarjo tahun 1914, bahkan Perang 10 Nopember,” katanya.

Maka mereka berusaha melumpuhkan kekuatan umat Islam dengan cara mengadu domba, memecah belah. Sekarang kita lihat Islam di Indonesia diserpih-serpih dengan stigmatisasi seperti Islam moderat, Islam radikal, ahlus-sunnah wal jamaah, wahabi, Islam toleran, Islam liberal dan sebagainya. Sesama Muslim saling menghina, mencekal, menghujat.

Untuk menjaga kohesivitas dan kekokohan ukhuwah umat Islam, menurut dia, hendaknya berpegang pada Quran dan sunah. “Allah sudah memberi petunjuk pada Quran surah Al Hujurat. Fundamen kita adalah taqwa dan jangan sombong kepada Allah seperti dalam ayat,” ujarnya.

Kita harus sadar, sambungnya, bahwa liberlisme dan kapitalisme global itu menggunakan proxy war. Maka penangkalnya berpegang pada Al Hujurat ayat 6 yaitu kita harus hati-hati terhadap informasi yang disebarkan kaum fasik (pendosa).

“Ayat 10-12 memberi pedoman bagaimana kita membina persaudaraan sesama kaum beriman. Misalnya tidak saling mengolok-olok, tidak merasa lebih unggul dari yang lain, tidak mengembangkan sikap curiga. Kemudian dalam konteks kebangsaan, kita diberi pedoman ayat 13 bahwa manusia itu apapun sukunya, agamanya, adalah saudara,” katanya.

Baca Juga:  Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai

Yajuk dan Makjuj
Anwar Hudijono mengatakan, politik liberalisme dan kapitalisme global ini dua mata tombak yang berjalan beriringan dengan watak seperti Yakjuj dan Makjuj. Kedua mahluk yang ini bergerak serentak dangan sangat cepat seperti air bah yang turun dari gunung, menerjang dan merusak apa saja. Mereka memiliki daya destruksi yang luar biasa.

Ada ulama yang melihat, watak Yakjuk dan Makjuj itu dimiliki Pasukan Tartar Mongol jaman Jenggis Khan yang merusak dan menguasai hampir sepertiga dunia.

Jika merunut pada sejarah, ganasnya kelompok yang berwatak Yakjuj Makjuj itu harus dihadapi oleh kepemimpinan yang perkasa. Dalam dunia militer, pemimpin yang berani perkasa adalah Saifuddin Qutuf dari Mesir, yang berhasil menghacurkan tentara Mongol dalam dua pertemuran di Ain Jalut. “Irak betapapun negaranya besar, tapi karena rajanya lemah hanya dalam sekejap dihancurkan oleh Mongol sampai Baghdad banjir darah, kitab-kitab dibuang ke Sungai Eufrat sampai airnya menghitam,” tegasnya.

“Nah, Yakjuj Makjuj zaman now itu sangat destruktif. Kekayaan Indonesia dijarah, dikuasai. Mulai tambang, sampai perkebunan jutaan hektar,” tegasnya. (AH)

Jelang Pemilu, Suasana seperti “Dhukhan” Politik
Tags: Anwar Hudijono
Share31SendTweet19

Related Posts

New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Tersingkapnya “Masker” Amerika

Selasa 12 Januari 2021 | 12:04
390
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Covid-19 serupa Dajjal dan Petunjuk Nabi Cara Menghadapinya

Kamis 24 Desember 2020 | 15:09
7.5k
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Fitnah Covid-19 Isyarat Munculnya Dajjal

Selasa 22 Desember 2020 | 14:20
3.4k
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

Senin 21 Desember 2020 | 12:33
4.3k
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Antara Covid-19 dan Dajjal

Selasa 1 Desember 2020 | 13:55
2.4k
Membaca Habib Rizieq dalam Perspektif Kultur Politik Jawa
Kolom

Membaca Habib Rizieq dalam Perspektif Kultur Politik Jawa

Selasa 17 November 2020 | 08:46
3.3k
Next Post
Hadapi Ujian Nasional, Sekolah Ini Ajak Siswanya Umrah

Hadapi Ujian Nasional, Sekolah Ini Ajak Siswanya Umrah

Ternyata Pembangunan Sekolah Banyak Mengabaikan Tiga Syarat Aman Bencana

Ternyata Pembangunan Sekolah Banyak Mengabaikan Tiga Syarat Aman Bencana

Tamhid Masyhudi. Darurat Covid belum dicabut, MCCC Jatimusulkan enam rekomendasi. (foto dokumentasi pwmu.co)

Beredar Ringkasan Acara Konsolidasi di WA, Diserukan Baca Beritanya di PWMU.CO Saja

Buatlah Kegiatan untuk Mengurangi Anak Bermain HP

Buatlah Kegiatan untuk Mengurangi Anak Bermain HP

Diskusi Online Perdana Nasyiah Mojokerto: Perempuan, Pengetahuan, dan Peradaban

Diskusi Online Perdana Nasyiah Mojokerto: Perempuan, Pengetahuan, dan Peradaban

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
751

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
213

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
384

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
473

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Banjir Kalimantan

Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

Kamis 21 Januari 2021 | 20:02
TP3 FPI konferensi pers.

TP3: Pembunuhan 6 Laskar FPI Diduga Direncanakan

Kamis 21 Januari 2021 | 19:11
Smamsatu Siapkan Konsep Baru MBS Madinatul Ilmi. Konsep blanded (campuran) kurikulum disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ainul Muttaqin SP MPd, Jumat (21/8/20).

MBS Smamsatu Gresik Ajarkan Tafsir Quran Tematik untuk Kaji Sains

Kamis 21 Januari 2021 | 18:40
Ideologi

Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

Kamis 21 Januari 2021 | 11:02
Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Kamis 21 Januari 2021 | 10:48
Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Kamis 21 Januari 2021 | 10:31
Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Kamis 21 Januari 2021 | 10:19
Perpres

Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

Kamis 21 Januari 2021 | 06:31
Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    14985 shares
    Share 5994 Tweet 3746
  • Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

    7794 shares
    Share 3118 Tweet 1949
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    1929 shares
    Share 772 Tweet 482
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    1295 shares
    Share 518 Tweet 324
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1213 shares
    Share 485 Tweet 303
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    836 shares
    Share 334 Tweet 209
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    787 shares
    Share 315 Tweet 197
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    750 shares
    Share 300 Tweet 188
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    739 shares
    Share 296 Tweet 185
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23196 shares
    Share 9278 Tweet 5799
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama