PWMU.CO-Ada empat adab yang harus menjadi sifat aktivis Muhammadiyah jika ditakdirkan menjadi orang kaya. Adab ini bakal menyelamatkan dunia akhirat.
Hal itu disampaikan penceramah Muslih Marju dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid Khoirunnas, Muncar, Banyuwangi, Ahad (3/2/2019).
Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PDM Tulungagung dan pendiri Malam Sastra ini menekankan, warga Muhammadiyah wajib kaya untuk mendukung program dakwah.
Jika sudah menjadi kaya harus mempunyai empat adab. ”Pertama, orang kaya mesti sadar harta yang dimiliki merupakan nikmat dan rezeki dari Allah yang wajib untuk disyukuri,” katanya.
Menurut dia, kekayaan yang dilandasi kesadaran semua yang dimiliki berasal dari Allah akan melahirkan rasa syukur yang tinggi. Harta yang dimiliki tidak semata-mata dihasilkan dari usaha semata, namun ada campur tangan Allah.
”Sungguh jika kamu bersyukur, pasti kami akan tambah nikmat kepadamu, jika kamu kufur maka sungguh azabku sangat pedih,” kata dia mengutip surat Ibrahim: 6.
Muslih, panggilan akrabnya, juga menerangkan korelasi rendah hati kepada orang kaya. ”Luzumut tawadhu, selalu bersikap rendah hati dan menghindari sikap sombong. Menghormati orang miskin dan memberi penghargaan kepada mereka,” katanya.
Tanpa rendah hati, sambung dia, orang kaya akan mudah bangkrut. Bangkrut secara dhohir maupun batin. Secara dhohir harta yang dikumpulkan mudah habis. Selalu ada pengeluaran yang tidak terduga. Bangkrut secara batin harta menjadi tidak berkah. Ada doa orang miskin atau teraniaya atas kesombongannya yang membuat bangkrut.
Ketiga, orang kaya senantiasa bekerja. Bahkan lebih keras. Jangan takut dicap hubbud dunya. Alasannya, karena pemahaman di luar sana kurang tepat. ”Tidak masuk kategori hubbud dunya, orang bekerja keras untuk dakwah dan memberi nafkah keluarga,” tuturnya.
Keempat, orang kaya senantiasa menampakkan diri sebagai orang berkecukupan. Jangan karena ngirit jadi berpenampilan gembel yang tidak menggambarkan dari kepemilikannya. (Musmar)
Discussion about this post