PWMU.CO – Pagi (6/2/19) itu, di SMA Muhammadiyah 1 Gresik, waktu masih menunjukkan pukul 06.30 WIB. Ragil Kurnia Lestari bersama dua temannya: Ikrima Cahya dan Rafa Maritza terlihat sedang menunggu sesuatu.
“Mau ke mana, pagi-pagi kok sudah siap dengan membawa Alquran?” sapa saya.
“Kita mau pergi ke rumah Tahfidz. Kita kan ikut Program Takhassus,” jawab Ragil.
“Lho, apa Gil, kamu tidak bercanda kan? Kamu benar-benar ikut program Takhassus kan?” tanya saya sedikit tidak percaya.
“Iya, kita ikut Program Takhassus. Alhamdulillaah kita dapat hidayah,” ucap Ikrima.
Akhirnya mobil sekolah yang ditunggu pun datang untuk mengantar keduanya ke Rumah Tahfidz di Jalan Anyelir Bakti Pertiwi (BP) Wetan Gresik.
Karena penasaran, saya mencoba menuju ke Rumah Tahfidz pada keesokan harinya, Kamis, (7/2/19).
Saya penasaran, karena dari ketiga siswi tersebut, hanya satu siswa yang sudah mempunyai hafalan Alquran, yaitu Rafa Maritza, sebanyak 3 Juz. Sedangkan Ragil dan Ikrima, mereka belum pernah ikut program hafalan Alquran sama sekali.
Sesampainya di Rumah Tahfidz, saya segera mengkonfirmasi kepada ketiga siswi tersebut—yang kebetulan pada waktu itu sedang melakukan hafalan—tentang alasan mereka mengikuti program ini.
“Saya ingin menambah hafalan saya. Kebetulan waktu SMP, saya tinggal di pondok dan sudah hafal 3 Juz. Sebenarnya saya sudah ikut Passion Tahfidz di Sekolah, tapi hanya dua hari dalam sepekan, kalau di Program Takhassus ini kan dua bulan penuh, jadi lebih enak,” kata Rafa.
Ikrima, siswa kelas X MIPA 2 mengaku kalau dari awal semester I sudah disuruh orangtuanya untuk ikut program ini. “Tapi saya malas takut tidak kuat, karena dalam dua bulan harus hafal 4 Juz. Tapi alhamdulillaah, di semester II ini saya seperti dapat hidayah, dan ingin sekali ikut program ini,” ujarnya.
Sementara itu, jawaban Ragil, membuat saya terkejut dan sekaligus bangga. “Saya ikut program ini, karena ingin memiliki bekal ketika saya di akhirat nanti. Saya juga ingin membahagiakan orangtua saya,” kata dia dengan sangat meyakinkan.
Dia menegaskan, walaupun ini adalah pengalaman terbaru, tapi ia ingin melakukan yang terbaik. “Dan semoga Allah meridhai apa yang saya lakukan. Amin,” tambahnya.
Mawaddah MHI, pembimbing program Takhassus yang dilaunching 21 Januari 2017 itu sangat senang dengan semangat ketiga siswi barunya tersebut.
“Saya sangat salut dengan semangat dan keinginan mulia dari mereka. Semoga mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan semoga semua siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Gresik yang ikut Program Takhassus ini juga akan mendapatkan kesuksesan,” katanya. (M. Ali Safa’at)
Discussion about this post