PWMU.CO – Dosen Ekonomi Syariah Unair Dr Nisful Laila mengatakan seorang ibu dalam keluarga itu ibarat Menteri Keuangan (Menkeu), yang mana sama-sama memiliki tugas untuk membangun ketahanan keuangan.
Bedanya, kata dia, Menkeu mengurusi ketahanan keuangan negara. Sedangkan, seorang ibu mengelola keuangan untuk keperluan keluarga.
“Karena itulah penting bagi ibu-ibu untuk memahami literasi tentang keuangan,” katanya dalam Talkshow Ngaji Ekonomi yang diadakan oleh Ikatan Pengusaha Aisyiyah (IPAs) Jawa Timur, Kamis (7/3/19).
Acara tersebut diadakan di Aula Mas Mansyur Gedung Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya. Hadir ratusan pelaku usaha Aisyiyah se-Jatim pada kesempatan itu.
Lailai mengungkapkan, para pelaku usaha Aisyiyah se-Jatim khususnya, juga harus dapat membangun ketahanan keuangan keluarga yang baik, sehat, dan tidak bermasalah.
“Kalau secara keuangan keluarga kita terbilang sehat, insyaallah, keluarga kita akan bisa lebih ayem, tenang, dan kita bisa berkontribusi lebih buat umat,” ungkapnya.
Lalu bagaimana caranya agar keuangan keluarga baik, sehat, dan tidak bermasalah? Laila menyebutkan cara yang pertama adalah memperhatikan kondisi utangnya.
“Jangan sampai utang kita lebih besar dan penghasilan kita tidak mencukupi untuk menyelesaikannya. Atau kata lainnya, lebih besar pasak dari pada tiang,” tuturnya.
Ia melanjutkan, cara yang kedua adalah memiliki tabungan yang cukup. Kemudian, yang ketiga adalah memiliki investasi. Misalnya, sukuk, deposito, emas atau lainnya. “Terakhir, yang keempat adalah memiliki uang untuk jaga-jaga,” ucapnya.
Ia menegaskan, kestabilan keuangan keluarga adalah satu hal yang penting karena itu bisa jadi pangkal kebahagiaan. “Uang memang bukan segala-galanya. Tapi, tidak punya juga bisa bermasalah,” ujanya. (Aan)
Discussion about this post