PWMU.CO – Umat Islam harus mempersiapkan diri di tahun politik ini dengan berpartisipasi aktif dalam menentukan pemimpin bangsa Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Prof Dr Zainuddin Maliki MSi pada kegiatan Penguatan Ideologi Muhamamdiyah yang diselenggarakan oleh Tim Al-Islam Sinergi Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik, Ahad (10/3/19).
Wakil Pimpinan Wilayah Muhamamadiyah ( PWM) Jawa Timur itu menggambarkan bagaimana situasi dan kondisi negara Indonesia saat ini. Menurutnya, negara Indonesia saat ini berada pada rezim plutokrasi di mana para pemimpin bangsa banyak dikuasai dan dikendalikan oleh pengusaha. “Dia tidak loyal pada rakyat, akan tetapi loyal pada pengusaha,” terang Zainuddin.
Dia menegaskan, bangsa Indonesia saat ini diselimuti oleh penguasaan dari pihak asing. “Seperti harimau yang siap menerkam rakyat, namun para pemimpin kita membiarkan harimau-harimau itu menerkam kita tanpa ada upaya perlawanan. Membiarkan begitu saja,” jelas Calon Anggota DPR RI dari PAN Dapil Lamongan-Gresik nomor urut 2 ini.
Pada tahun 2019 yang merupakan tahun krusial ini, menurutnya, Muhammadiyah harus dengan cepat dan tepat mengambil peran dalam menata umat. “Dan juga menentukan para pemimpin bangsa sehingga menjadikan Indonesia berkemajuan. Jika tidak maka rakyat Indonesia termasuk umat Islam akan berada pada situasi yang sulit,” ujarnya.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menegaskan, Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang besar maka langkah yang strategis adalah melakukan jihad politik di tahun 2019 ini.
Bangsa Indonesia saat ini, menurut dia, membutuhkan pemimpin yang benevolent yaitu pemimpin yang berjiwa besar, yang kuat, bisa dipercaya, jujur, cerdas, dan berpihak kepada kebenaran dan kepentingan rakyat.
Maka dari itu, lanjut Zainuddin, di momen Pemilu 17 April mendatang, warga Muhamamdiyah harus memanfaatkan hak pilihnya dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan integritas tinggi.
“Seorang Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah itu terlalu kecil kalau nanti hanya mencalonkan sebagai gubernur,” ucap Zainuddin mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Dr M Saad Ibrahim, Ketua PWM Jatim.
Namun, menurutnya, selayaknya para pemimpin Muhammadiyah ambil posisi strategis minimal Menteri BUMN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. kalau Pimpinan Pusat Muhamamdiyah ya mencalonkan diri sebagai presiden,” ujarnya yang diikuti tepuk meriah peserta. (Anis Shofatun)
Discussion about this post