PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim menyatakan bangsa Indonesia akan mencapai peradaban tertingginya apabila mampu membangun relasi positif antara kecerdasan ilmu pengetahuan dengan kekuasaan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Saad dalam pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ahad (10/3/2019) malam.
Dia menerangkan, hampir seluruh negara yang berkembang peradabannya selalu memadukan antara akselerasi ilmu pengetahuan dengan kekuasaan.
Ia mencontohkan negeri jiran Malaysia, yang awalnya mengimpor guru dari Indonesia, tapi kini mampu mengungguli Indonesia karena mampu membangun sinergi positif antara kecerdasan dengan kekuasaan.
Sebaliknya, pemerintah Indonesia masih kurang kepeduliannya terhadap akselerasi ilmu pengetahuan.
Maka dari itu, Dosen Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu berharap, forum kali ini bisa menjadi bagian dari proyeksi pemerintah untuk membangun peradaban tertingginya di masa depan. Sebab, forum ini adalah pertemuan antara kecerdasan dengan siasah atau politik itu.
“Mahasiswa adalah simbol dari kecerdasan, dan Gedung Negara Grahadi Surabaya ini adalah simbol dari kekuasaan. Ini adalah proyeksi yang baik untuk membangun Indonesia berkemajuan,” paparnya di hadapan ratusan kader IMM se-Jatim.
Ia menceritakan, dulu, pada masa kejayaan Islam, ustadz yang mengajar mengaji diganjar bayaran, yang kalau dikurskan senilai Rp 30 juta. Sementara, orang bergelar profesor di negeri ini hanya digaji Rp 15 juta.
“Ini bukti bahwa pemerintah kita masih kurang serius memperlakukan ilmu pengetahuan dibanding dengan rebutan kekuasaan,” kritiknya.
Padahal, sambungnya, pada masa kejayaan peradaban Islam, ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat dengan banyaknya para cerdik cendikiawan.
Bahkan, the rolling class punya perhatian luar biasa terhadap ilmu pengetahuan karena bersamaan dengan itu mampu meningkatkannya ekonomi bangsa itu. “Dari situlah terbentuklah era kejayaan peradaban Islam itu,” urainya.
Maka, tegas Saad, Muhammadiyah tidak akan pernah putus asa untuk berkontribusi membangun peradaban tertinggi bangsa ini. “Kader IMM harus mampu menjadi aktornya karena memiliki kecerdasan itu,” ujarnya. (Aan)
Discussion about this post