PWMU.CO – Organisasi Muhammadiyah cepat berkembang salah satu faktor penyebabnya adalah karena tokoh-tokoh pimpinannya memiliki jiwa pengelana.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam Peresmian Gedung Unit Sekolah Baru SMK Muhammadiyah 5 Gresik (SMK Mulia) dan Ground Breaking Masjid Djariyah Mulia di Panceng, Gresik, Selasa (19/3/19).
“Sebut saja Kyai Ahmad Dahlan sebagai seorang saudagar, Hamka seorang ulama, hingga Malik Fajar seorang akademisi. Tentu mereka sering merantau dan berkelana untuk berdagang, berceramah, hingga menunaikan tugas yang diemban,” ungkapnya.
Dalam proses merantau dan berkelana itu, sambung Muhadjir, para tokoh dan pimpinan Muhammadiyah tersebut berdakwah mengembangkan dan menyebarkan gerakan Muhammadiyah.
Soal gedung yang diresmikan, Muhadjir mengatakan, “Gedung SMK Mulia hingga terwujud bangunan seperti ini adalah bantuan dari pemerintah, bukan dari saya.”
Dia menegaskan, meskipun menterinya berasal dari Muhammadiyah, namun bantuan juga diperuntukkan bagi yang bukan berasal dari Muhammadiyah.
Menyinggung soal Djauhar Arifin—Bos PT Polowijo Gosaril—mantan Rektor UMM itu berkisah, “Saya sudah kenal lama dengan Pak Djauhar, sejak menjabat sebagai Rektor. Jadi saya tahu selah-selah (baca: luar dalam- nya,” katanya.
Pada saat Pak Djauhar memberikan tanah wakaf untuk pondok SMK Muhammadiyah Gondanglegi Malang, ujar Muhadjir, dia menarget pada saya agar empat tahun harus sudah terwujud bangunan. “Jika belum terwujud maka akan diminta kembali oleh pihak Polowijo,” katanya.
Namun apa boleh dikata, sambungnya, empat tahun telah berlalu hingga saya ditagih atas realisasi bangunan pondok oleh pihak PT Polowijo Gosari.
“Tidak kalah cerdik, saya sampaikan pada Pak Djauhar. ‘Pak Djauhar, akad wakaf Bapak kan pondok, bukan sekadar tanah’,” tanyanya. “Jadi pondoknya juga mesti dibangunkan Pak, kalau ingin akadnya sempurna.”
Muhadjir lalu menegaskan permintaannya pada Bos Polowijo itu agar membantu dan mendukung pengembangan lebih lanjut bagi SMK Mulia Gresik.
Dengan mentargetkan kapasitas bangunan untuk 500 siswa dengan program pembelajaran di bidang pertanian, argo industri.
Di akhir pidatonya, Muhajir mengingatkan, “Kita bisa melakukan transaksi dengan Allah, caranya dengan membantu pengembangan SMK Mulia Gresik ini, hingga pada puncaknya kita semua nanti masuk surga, amin.” (Anshori)
Discussion about this post