
PWMU.CO-Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur menilai kasus tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum PPP Romahurmuzy sangat mencoreng wajah Kementerian Agama (Kemenag).
Pasalnya, penangkapan Romi diduga kuat berkaitan dengan praktik dagang jabatan struktural di lingkungan kementerian yang dipimpin oleh Lukman Hakim Saifuddin.
”Kasus itu membuat wajah Kemenag tercoreng dan membuat institusi itu tidak dipercaya oleh masyarakat,” kata Ketua DPD IMM Jatim Andreas Sutanto di Kantor Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Rabu (20/3/2019).
Apalagi, kata Andreas, Romi adalah ketua umum partai yang dikenal bernafaskan agama. ”Kita sangat menyesalkan dan menyayangkan kasus tangkap tangan oleh KPK terhadap Romi ini terjadi,” paparnya.
Menurut Andreas, Kemenag seharusnya bisa menjadi lembaga teladan bagi terwujudnya birokrasi yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme di pemerintahan Indonesia. Sebab, Kemenag membawa simbol agama mayoritas di negera ini.
”Marwah Kemenag haruslah bisa dijaga dari tindakan-tindakan yang merugikan negara, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme,” tegasnya.
Adreas mengapresiasi kinerja KPK yang sudah berani menegakkan hukum tanpa pandang bulu. KPK juga sudah bekerja dengan baik untuk menjaga negara ini dari setiap tindakan suap yang dilakukan pejabat negara.
”DPD IMM Jatim mendukung langkah KPK mengusut tuntas pemberantasan korupsi, utamanya di lingkungan Kemenag,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terhadap Romi terjadi pada Jumat (15/3/2019) di Surabaya. (Aan)
Discussion about this post