PWMU.CO-Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menyelengarakan Solialisasi PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) di Ruang Pertemuan Dinas, Senin (24/03/2019).
Acara dihadiri kurang lebih 80 peserta dari berbagai ormas di Gresik. Antara lain Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat, dan Fatayat.
Narasumber Wahid SKM MKes menyampaikan, ada 12 indikator keluarga sehat. Di antaranya keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana.
”Masyarakat kita anjurkan mengikuti Keluarga Berencana. Jika jarak kelahiran terlalu dekat, kesehatan ibu menurun sementara umur ibu sudah bertambah.
Pria lulusan Universitas Muhammadiyah Surabaya ini memaparkan, paradigma hidup sehat sebelum tahun 2000-an, derajat kesehatan yang paling memengaruhi adalah lingkungan. Tetapi sekarang perilaku atau tindakan,” katanya.
Dia mencontohkan, keluarga yang sering kena penyakit diare, salah satu penyebabnya sarana kebersihan cuci tangan tidak ada. ”Bahkan orangtua tidak pernah mengajarkan kepada anggota keluarga bagaimana cuci tangan yang benar menggunakan sabun,” tandasnya.
Faktor lainnya adalah gizi. ”Anak hebat, cerdas dan berkualitas tidak serta merta karena faktor genetik. ”Kalau faktor genetik seperti saya kan tidak ada peluang untuk mendapatkan anak cerdas,” katanya sambil tersenyum.
”Tetapi faktor pertama adalah dari ibu. Bukan hanya penampilan fisik ibu tetapi asupan gizi ibu saat mengandung, dan emosional ibu dan faktor psikologi sosial,” tuturnya.
Indikator lainnya yang mempengaruhi keluarga sehat, sambung dia, adalah bayi mendapatkan imunisasi yang lengkap. Rajin mengikuti kegiatan posyandu.
”Pertumbuhan balita dipantau setiap bulan. Rencana ke depan ada program pemerintah, kegiatan posyandu dengan akses internet melalui aplikasi android yang dinamakan PosyanduGo,” katanya.
Dia juga menyebutkan, tidak ada keluarga yang merokok termasuk indikator keluarga sehat.
Keluarga mempunyai jamban sehat dan kamar mandi yang memenuhi syarat kesehatan. Contoh, jika mempunyai enam anggota keluarga setidaknya mempunyai kamar mandi dua. ”Itupun kadang kalau pagi masih mengantre,” selorohnya. (Ani Ummu Aida)
Discussion about this post