PWMU.CO – Dalam pendidikan Muhammadiyah ada satu pesan yang tidak bisa ditinggalkan dari KH Ahmad Dahlan bahwa teladan yang baik adalah khutbah yang jitu. Tidak usah banyak cakap tapi lebih banyak berbuat memberi keteladanan.
Demikian disampaikan Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya Muhamad Jemadi dalam Pra Raker SD Muhammadiyah 4 Pucang (Mudipat) Surabaya, di Auditorium TMB, Sabtu (30/3/19).
Jemadi mengatakan, orang hidup harus bisa menjadi teladan. “Rasulullah hebat karena keteladannya. Beliau mengatakan sesuatu pasti sudah mengerjakan,” ujarnya. “Saya mengatakan ini, karena Bapak-Ibu setiap hari memberikan pesan kepada murid-murid dan Panjenengan juga memberikan teladan kepada murid-murid.”
Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab atau disingkat Ismuba, lanjut dia, adalah roh Muhammadiyah, maka harus diperkuat. Sekolah enam tahun setelah lulus jangan sampai tidak paham kemuhammadiyahan.
“Guru umum memiliki empat kompetensi tapi guru Ismuba atau guru agama harus memiliki enam kompetensi,” katanya. Menurutnya, kompetensi 1-4 guru umum dan guru agama sama yaitu pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. “Ada dua kompetensi lagi yang harus dimiliki guru agama yaitu religius dan leadership,” jelasnya.
Jemadi mengatakan, leadership tidak hanya mengajak atau memaksa orang tapi juga memengaruhi pikiran orang. “Di manapun berada guru agama harus bisa menjadi leader. Kepala sekolah harus diwarnai oleh guru agama, jangan sampai guru agama tidak bisa mewarnai kepala sekolah, itu berarti leadership-nya lemah,” jelasnya.
“Learning is change. Belajar adalah berubah, kalau tidak berubah berarti anda tidak belajar. Guru harus selalu mengupgrade pengetahuan, murid akan selalu membaca lebih dulu daripada guru,” pesannya. (Anang)
Discussion about this post