PWMU.CO – Sebuah puisi mengelitik dibacakan di tengah Seminar Nasional Seperempat Abad Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) Universitas Brawijaya, yang berlangsung di UB Guest House, Sabtu (30/3/219).
Puisi karya Nindia Syamsi dan Syahshun Kemal ini mewakili keresahan perkaderan Muhammadiyah di Universitas Brawijaya. “Apa yang kita resahkan itu lucu. Kok bisa orang yang dibilang intelektual, aktualisasinya kurang. Itu menurut saya lucu,” jelasnya sembari ketawa.
Dalam puisi yang dibacakan mahasiswa Fakultas Psikologi Sulton Fathoni itu IMM UB disindir seperti anggota DPR RI. “Kalau begini, kita namai saja DPR RI. Datang – Pergi – Repeat Republik Indonesia.”
Nindia Syamsi yang ikut sebagai pembaca puisi merasa lega bisa mewakili kader IMM,menyampaikan keresahannya. “Tidak hanya keresahan, namun terselip juga harapan,” ungkapnya.
Puisi Ikatan Garis Lucu bisa di-download di sini. (ANF)
Discussion about this post