PWMU.CO – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur mengimbau kepada seluruh kader ikatan di Jatim agar menghindari sikap saling menghujat dan bersikap reaksioner menghadapi Pemilu 2019.
“Jangan kita saling menyulut api perpecahan dengan saling menghujat, apalagi melontarkan kata-kata negatif hanya karena alasan perbedaan pilihan politik,” kata Sekretaris Umum DPD IMM Jatim Nur Alim MA kepada PWMU.CO, Kamis (4/4/19).
Menurut dia, perbedaan pilihan politik dalam pemilu adalah sesuatu hal yang wajar dan sah karena itu hak setiap warga negara, tak terkecuali dengan kader IMM.
“Kalau soal pilihan politik kita dalam Pemilu harus diseragamkan, maka perlu dipertanyakan makna dari demokrasi yang kita pahami itu seperti apa,” katanya.
Maka, ujarnya, untuk menghindari sikap saling menghujat, DPD IMM Jatim mengeluarkan empat poin seruan bagi kader IMM Jatim menghadapi Pemilu tahun 2019 ini.
Pertama, IMM sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah wajib menjaga netralitasnya pada momentum Pemilu 2019. “Kita (kader IMM) harus mengawal pesta demokrasi dengan kepala dingin, gembira, damai dan mengedepankan narasi-narasi yang mengajak pada perbaikan demokrasi di Indonesia,” terangnya.
Kedua, lanjut dia, jika ingin mengkritik, sampaikan dengan kalimat yang mengedepankan kesantunan, tidak memprovokasi dan jangan sampai menyerang personal yang dikritik.
Ketiga seluruh kader IMM Jatim diminta untuk mengkampanyekan pemilu yang sehat, damai, sejuk dan menghindari berbagai narasi yang bernada negatif. “Soal pilihan politik itu hak individu yang tidak boleh diganggu-gugat,” tegasnya.
Keempat, menjaga marwah IMM dengan tidak menjadikan ikatan sebagai kendaraan untuk berpolitik praktis. “Mudah-mudahan ini bisa jadi pegangan dan pedoman bagi kader menghadapi Pilpres tahun 2019 ini,” ujarnya. (Aan)
Discussion about this post