Di Zaman Nabi Sulaiman Ada Teknologi Memindahkan Materi Jadi Energi

PWMU.CO– Manusia itu masuk surga karena amal salehnya. PWMU.CO adalah salah satu amal saleh tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua PWM Jawa Timur Dr Saad Ibrahim dalam Kopi Darat Kontributor dan Resepsi Milad PWMU.CO ke-3 di Gedung PWM Jatim, Sabtu (27/4/2019).

Saad menjelaskan, portal berita resmi PWM Jawa Timur tersebut dapat menjadi bagian amal saleh dari para kontributor, pendiri, dan stakeholder yang terlibat.  ”Insya Allah amal saleh itu akan mendekatkan kita pada pemberian Allah yang terbesar yakni surga,” ujarnya.

Dia melanjutkan, niat meraih ridha Allah harus menjadi landasan. Sebab, semua yang kita lakukan akan dinilai Allah ta’ala.

”Jika manusia tidak mengapresiasi pekerjaan kita. Maka Allah akan memberikan apresiasi yang lebih baik. Bisa diberikan di akhirat bahkan di dunia yang tidak pernah kita sangka,” ungkapnya.

Dosen UIN Maliki Malang itu lalu menyebut manusia harus bisa membuat sejarah masa depannya. ”Jika kita tidak menjadi kontributor, apakah kita akan hadir di sini?” tanya Saad.

Sebab, lanjut dia, bisa jadi dalam beberapa tahun ke depan kita akan menjadi direktur media. ”Sebab Allah akan mempermudah takdir seseorang menurut usaha orang itu sendiri,” tandasnya.

Saad lalu menyinggung tantangan terbesar manusia tidak hanya berhenti pada revolusi 1.0, 4.0, atau 5.0. ”Tidak boleh berhenti di situ,” tuturnya.

Sebab, lanjut dia, masih ada yang belum bisa dicapai meskipun kini manusia berada pada zaman yang kian maju dan canggih. ”Lihat kisah dalam Alquran, di zaman Nabi Sulaiman, ada teknologi yang dapat memindahkan singgasana Ratu Bilqis sekedipan mata. Dari Yaman ke Palestina,” ungkapnya.

Maka, kata Saad, umat Islam harus bisa menghadirkan apa yang tidak terbayangkan. ”Jika ada ilmu pengetahuan yang bisa menghadirkan teknologi yang mengubah tubuh kita yang material menjadi energi seperti yang ada dalam kisah Nabi Sulaiman,” ujar Saad.

Untuk itu, lanjut Saad, manusia tidak boleh berhenti pada eksistensi diri atau karya dari manusia itu sendiri. ”Semua harus dikembalikan pada Allah. Berawal dari Allah dan berakhir pada Allah pula,” pungkasnya. (Darul)