PWMU.CO – Wakil Ketua Majelis Tablgh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustadz Fahmi Salim Lc MM mengatakan, bulan Ramadhan adalah pendidikan universal dan madrasah terbesar di muka bumi. “Ada 1,8 miliar umat Muslim yang di-training selama 29-30 hari, agar mencapai derajat takwa,” ujarnya.
Salim menyampaikan hal itu dalam Pengajian Ahad Pagi yang digelar Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Ahad (5/5/19). Sekitar 1000 peserta memadati Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Jalan Mutiari No 7 Graha Bunder Asri, tempat digelarnya acara.
“Siapa yang mendidik?” tanya Salim pada jamaah.
“Yang mendidik langsung Allah,” jawabnya sendiri sambil mengutip Alquran surat Albaqarah ayat 183, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Salim juga mengutip hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa, “Semua amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.”
Dia menjelaskan, sebagai madrasah, Ramadhan juga punya kurikulum. Jadi tidak hanya di dalam perkuliahan yang harus menempuh beberapa SKS (satuan kredit semester). Di dalam ibadah Ramadhan umat Islam juga harus menyelesaikan 10 mata kuliah atau SKS.
Pertama, sahur. Menurut dia, peran ibu-ibu luar biasa dalam menyiapkan sahur untuk keluarga. “Ini sebagai ladang amal untuk emak-emak, karena dalam sahur ada barakahnya,” ucap Salim sambil mengutip satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Bersahurlah, karena dalam makan sahur ada berkahnya.”
Kedua, imsa’ yaitu menahan diri dari pembatal-pembatal puasa dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
Ketiga, memperbanyak doa. Salim mengutip surat Ghafir ayat 60 “Berdoalah kepadaku pasti akan aku kabulkan.”
Keempat, berbuka puasa dan memberi buka pada orang yang berpuasa. Menurut Salim, orang yang memberi makan orang yang berpuasa maka pahalanya sama dengan orang puasa, dan tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa
Kelima, memperbanyak membaca Alquran. “Kenapa harus banyak membaca Alquran? Karena Alquran diturunkan pada bulan puasa. Jadi puasa tidak bisa dipisahkan dengan membaca Alquran,” jelasnya dengan mengutip Albaqarah ayat 185, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran.”
Salim menekankan, kenapa Allah menyuruh mensyukuri tibanya bulan puasa dengan banyak membaca Alquran? “Karena berfungsi untuk menyucikan diri dan memberi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,” ujarnya lalu mengutip Albaqarah ayat 2, “Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
Dia mengatakan, orang yang ngobrol di depan rumah dengan tetangga dalam 30 menit tidak terasa, berlama-lama nonton TV, berjam-jam ber-WA tidak terasa. “Tetapi membaca Alquran satu juz pantatnya panas, tidak betah berlala-lama, dan ngantuk,” sindirnya.
Menurut dia, ada saatnya kita membaca ilmu pengetahuan tetapi utamakan banyak membaca alquran terutama di bulan Romadhan.
Memperbanyak baca Alquran, smbungnya, telah dilakukan Rasulullah pada saat masih hidup dan malaikat Jibril selalu mendatangi Rasulullah di bulan Ramadhan untuk menyimak dan membaca Alquran.
Salim berpesan, belajar Alquran itu tidak cukup lewat Youtube atau HP. “Tetapi harus ada bimbingan guru, dengan belajar tahsin (membaguskan bacaan Alquran) dan hasilnya akan bagus,”pesannya.
Yang belajar mandiri, menurutnya, hasilnya akan berantakan. “Maka orang kalau menghafal Alquran harus belajar dulu tajwid dan makharijul huruf agar bacaannya bisa tartil,” ucapnya lalu mengutip Almuzammil ayat 4, “Dan bacalah Alquran itu dengan tartil (perlahan-lahan).
Keenam, memperbanyak sedekah, karena sedekah terbaik adalah di bulan Ramadan. “Sedekah di bulan ramadhan yang paling istimewa. Rasulullah adalah orang yang paling dermawan tetapi di bulan Ramadan Rasulullah sedekahnya bagaikan kerasnya angin lesus,” terang Salim.
Ketujuh, qiyamul lail atau tahajud. Salim menelskan, di dalam bulan Ramadhan, shalat tahajud diajarkan dan diletakkan pada waktu setelah salat Isya, yait shalat Tarawih.
“Shalat tarawih memudahkan orang-orang untuk mengerjakannya sehingga semua orang Islam, dari anak kecil hingga orang dewasa bisa melaksanakannya,” ungkapnya sambil mengutip hadits riwayat Bukhari dan Muslim, “Barangsiapa yang menegakkan salat malam (yaitu Tarawih) karena mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Kedelapan, iktikaf di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. “Inilah yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Maka di 10 hari yang terakhir masjid-masjid seyogyanya menyiapkan imam-imam yang terbaik bacaannya maupun hafalannya,” pesan dia.
Kesembilan, Salim memotivasi jamaah untuk mendapatkan malam lailatul qadar, sebab di dalam Alquran surat Alqadr ayat 3 Allah menjelaskan tentang malam kemuliaan yang lebih baik dari pada seribu bulan.
Kesepuluh, membayar zakat fitrah. “Ini untuk menyempurnakan puasa kita satu bulan penuh,” ucapnya.
Salim berharap umat Muslim sedunia diberi kemudahan Allah bisa menjalankan ibadah puasa dengan sempurna sehingga mencapai derajat muttaqin, dan kembali fitri, tanpa noda dan dosa. (Abdul Rozak/Nurfadlilah)
Discussion about this post